OPINI: PROYEK PERUBAHAN STRATEGI INTEGRASI LAYANAN SIARAN PADA TVRI SUMATERA SELATAN
Oleh: Eflianty Analisa,S.P.,M.Si (Kepala TVRI Sumatera Selatan)
Perkembangan teknologi telah bergerak dengan sangat cepat dan membawa dampak signifikan bagi berbagai sektor industri. Termasuk industri penyiaran, yang mengalami modernisasi besar-besaran dan transformasi digital cara produksi dan distribusi konten. Perubahan ini tidak hanya melahirkan inovasi pada kualitas dan jenis konten yang disajikan, tetapi juga terhadap efisiensi dan efektivitas sistem kerja di balik layar, khususnya dalam proses integrasi produksi dan penyiaran.
Pada dunia penyiaran, sejak era penyiaran analog hingga digital, teknologi adalah motor penggerak utama yang mengubah bagaimana konten diproduksi dan didistribusikan. Jika pada sistem penyiaran tradisional, produksi konten televisi sangat tergantung pada perangkat keras yang besar, kompleks, dan sering kali memakan waktu terutama pada proses pengeditan dan distribusi. Namun, dengan berkembangnya teknologi digital dan internet, sekarang hampir semua tahapan produksi dapat dilakukan dengan perangkat yang lebih kecil, lebih efisien, dan lebih canggih.
Sistem produksi modern saat ini menggunakan platform digital yang memungkinkan konten untuk diproduksi, diedit, dan langsung disiarkan dalam waktu yang hampir bersamaan. Penggunaan teknologi seperti non-linear editing (NLE) dan sistem content management berbasis cloud memungkinkan untuk mengedit dan menyusun konten secara langsung saat proses produksi masih berlangsung.
Penerapan system inilah yang menjadi benang merah implementasi Proyek Perubahan ini yang dikenal dengan System Media Asset Manajemen (MAM).
Kondisi Existing Produksi dan Penyiaran di TVRI Sumatera Selatan
Tantangan terbesar tim produksi TVRI Sumsel selama ini adalah belum terintegrasinya proses produksi termasuk system pengarsipan atau dokumentasi pasca produksi dan penyiaran. Seluruh unit kerja yang bertanggungjawab terhadap proses produksi berjalan sendiri-sendiri. Kondisi ini menyebabkan masing-masing unit organisasi (unor) bekerja secara terpisah dalam mencari dan mengolah materi siar, yang berdampak pada kualitas akhir program yang kurang sinkron, tidak selalu sesuai standar, tidak actual dan memakan waktu yang lama dari produksi ke siaran karena proses editing harus dilakukan di kantor serta tak kalah pentingnya terjadi inefisiensi anggaran negara.
Kondisi Setelah Melakukan Integrasi Layanan siaran
Dengan mengimplementasikan Proyek Perubahan Integrasi Layanan Siaran dengan menerapkan system MAM pada proses produksi, TVRI Sumatera Selatan secara teknis telah mengintegrasikan proses produksi, terutama pada proses pengambilan materi di lapangan yang tidak lagi dilakukan oleh masing-masing unit organisasi seperti yang selama ini berlangsung melainkan cukup dilakukan oleh satu tim, yang kemudian materi siaran ini menjadi bahan yang siap diolah oleh semua unor sesuai peran dan fungsi masing-masing. Materi siaran yang bahan mentah dengan system Integrasi ini juga dapat langsung dikirim ke server induk di kantor pusat oleh petugas yang masih berada di lapangan.
Pada skema ini dapat dilihat bahwa proses produksi shooting ke lapangan yang semula dengan menugaskan masing-masing satu tim dari setiap unor untuk materi yang sama, menjadi hanya menugaskan satu tim dengan tugas tim di lapangan ini membawa satu materi siaran/hasil shooting berupa bahan mentah yang akan diedit/diproses menjadi bahan siaran sesuai kebutuhan dan format unor berita berupa materi siaran berita, unor Program berupa feature, Konten Media Baru berupa konten medsos dan tim PU dengan Promo atau Iklan layanan masyarakat.
Dampak positif lain dari pemanfaatan sistem MAM adalah terintegrasinya system dokumentasi dan pengarsipan elektronik yang maksimal. Dalam kapasitas sebagai Lembaga Penyiaran public yang memiliki fungsi pelestarian sejarah hal ini menjadi sangat penting
Bahkan sebagai Lembaga Negara dengan target PNBP, arsip yang terdokumentasi dan tertata rapi memberikan peluang monetisasi yang berkontribusi terhadap pendapatan PNBP.
Pada titik ini tentu peran perencanaan yaitu perencanaan produksi menjadi sangat penting karena penugasan 1 tim untuk menghasilkan output siaran yang beragam juga membutuhkan perencanaan yang terintegrasi antara lain terkait berapa volume materi siaran dan sudut pandang atau angle gambar yang dibutuhkan.
Konsekuensi dari ini, TVRI Sumatera Selatan juga melakukan integrasi Perencanaan Siaran yang dilakukan secara berkala setiap satu minggu yang memetakan secara detail produksi apa yang akan dilakukan oleh masing-masing unit organisasi, peralatan apa yang akan digunakan, target produksi termasuk besaran anggaran yang akan digunakan.
Selain itu Integrasi ini juga diikuti dengan implementasi paper less pada kegiatan produksi dan penyiaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan perangkat digital berupa penggunaan cloud untuk koordinasi administrasi seperti distribusi rundown acara, rundown berita, naskah dan sejenisnya yang mencakup koordinasi antar unor.
Sesungguhnya hakekat dari upaya integrasi ini sesungguhnya adalah bagaimana sebagai Lembaga Penyiaran Publik kita mempertanggungjawabkan anggaran APBN secara tepat guna, efisien, efektif dan sekali lagi mencapai target lembaga yang tercantum pada Renstra TVRI.
Jika selama ini di TVRI Sumsel tidak ada perencanaan menyeluruh untuk pelaksanaan produksi, penugasan tim yang bertumpuk pada materi yang sama yang sesungguhnya menyalahi ketentuan penggunaan uang negara serta lamanya waktu editing dan distribusi sehingga materi tidak actual, dengan integrasi, tidak terjadi lagi.
Untuk jangka menengah dan jangka panjang dari Proyek Perubahan ini adalah terbangunnya system yang sama dalam scope antar Stasiun Penyiaran dan antar Stasiun Penyiaran dengan Kantor Pusat, Saat ini telah dirintis Integrasi Siaran antar Kantor Pusat dengan TVRI Stasiun Jawa Barat, TVRI Stasiun Jogyakarta, TVRI Jambi dan TVRI Sumatera Selatan.
Juga menjadi Rencana tindak lanjut jangka menengah di TVRI Sumsel dari integrasi Layanan siaran ini adalah Ingerasi Penyimpanan Peralatan Digital dengan menggunakan system Linier Tape Open (LTO) serta menyediakan tempat bagi para konten kreator, seniman, budayawan, pekerja seni, sineas untuk berdiskusi dan memunculkan ide-ide produksi untuk menjadi materi atau konten siaran berupa ruang terbuka creative hub.
Dasar Utama Integrasi ini adalah Peraturan Direksi nomor ….. tentang ….. Petunjuk teknis Nomor….. dan Standar Operasional Prosedur Kepala Stasiun TVRI Sumsel Nomor :….// (*)