Literasi Digital Kunci Pemanfaatan Teknologi, Yuk Simak Tipsnya!
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Transformasi digital yang terjadi saat ini, disadari atau tidak, telah membawa masyarakat menuju era masyarakat digital. Literasi digital menjadi salah satu kunci transformasi teknologi menuju masyarakat digital . Bagaimana caranya ?
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kota Palembang yang diselenggarakan Kamis (14/10) mengangkat tema “Literasi Digital Jadi Kunci Pemanfaatan Teknologi” yang sengaja disajikan Tim Wilayah Kota Palembang dalam rangka pencerahan bagi masyarakat Indonesia khususnya warga kota Palembang dalam “Melek Teknologi Digital”. Webinar yang digelar mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB ini cukup mendapat respon dari masyarakat terbukti sebanyak 1902 peserta gabung dalam webinar yang dimoderatori oleh Ayu Irti.
Narasumber berkompeten sengaja dihadirkan di antaranya Masrizal Umar, ST (Chief Marketing Officer PT Spirit Inti Abadi), Arief Rama Syarief S.T,. M.Kom (Staf Ahli – Bidang IT PT. Prima Armada Raya), Delfiazi Puji Lestari, SIP. M, Si (Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara dan Pemerintahan (STIA&P) Annisa Dwi SalAbadi), Arief faritzi ) serta Sumin Eksan, S.Pd., M.M (Kepala SMA Negeri 22 Palembang).
Selain itu, turut hadir menghangatkan suasana dan memotivasi peserta webinar yakni Nalia Rifika alias @mrsdelonika (Co-Owner @nrhxnabilia, Blogger @mrsdelonikacom, @escapeplan_id) sebagai Key Opinion Leader (KOL) yang pada kesempatan ini berbagi pengalaman dan tips. “Pengalaman saya pernah juga tiba-tiba ada yang ngaku teman taunya mau menipu. Terus pengalaman kawang dekat yang tiba-tiba akunnya dihack atau dijual ke orang lain. Jadi pada kesempatan ini saya ingin menekankan bahwa pentingnya keamanan digital itu dijaga. Proteksi dengan perangkat alat komunikasi kita sangat utama dalam rangka memberikan kenyamanan bagi kita berselancar di dunia internet,” ujar wanita yang mempunyai aktivitas padat ini.
Masrizal Umar, ST (Chief Marketing Officer PT Spirit Inti Abadi) pada kesempatan pertama sebagai narasumber selama lebih kurang 20 menit memaparkan tentang bagaimana memanfaatkan tekno digital. “Gunakan kesempatan untuk meningkatkan skill. Saya berkecimpung di beberapa bidang seperti di bidang akademi di jaringan sekolah alam dan juga sebagai guru PAUD. Saya juga aktif di Himpaudi. Dengan berbagai kegiatan saya sangat terbantu dengan telah memiliki pengetahuan tentang digital melalui literasi digital. Saran saya gunakan perangkat digital atau akses digital dalam rangka menyambut era digital ini. Ini untuk meningkatkan kompetensi diri,” ujar Masrizal yang juga pada kesempatan ini memaparkan 4 pilar dalam aman bermedia digital yang di antaranya cakap, etis dan aman. Kreatif memanfaatkan perangkat di dunia digital adalah kunci aman mengikuti perkembangan teknologi di era sekarang ini.
Selanjutnya, narasumber kedua, Arief Rama Syarief S.T,. M.Kom (Staf Ahli – Bidang IT PT. Prima Armada Raya). Arief yang juga selama lebih kurang 20 menit memaparkan materi tentang Keamanan Digital. “Literasi digital seperti pisau bermata dua. Bisa jadi positif dan sebaliknya juga bisa jadi negatif. Jadi tergantung bagaimana kita menempatkannya. Namun memang, jika kita telah memiliki pengetahuan atau literasi digital maka saya sangat optimis sisi positif yang lebih dominan kita rasakan,” ujar Dosen dan Owner Sekolah Gratis tentang Pendidikan IT ini.
Arief pada kesempatan ini juga memaparkan tentang Mobile Aplikasi dengan kegunaannya. “Mobile aplikasi kegunaan untuk memonitor aplikasi di ponsel kita, dapat membaca seluruh konteks di ponsel kita. Ingat kejahatan terjadi juga dipicu ada kesempatan. Jadi hati- hati dengan menjaga keamanan perangkat hape. Dalam membuat aplikasi harus tahu pasti keamanan aplikasi tersebut.Jangan-jangan kita sendiri yang memancing terjadinya kesempatan itu,” ujar Arief mengingatkan.
Tiba giliran Delfiazi Puji Lestari memaparkan tulisan dengan topik subtema berjudul “Budaya Digital”. Menurut Delfiazi, digitalisasi adalah bentuk perubahan yang tidak bisa dielakkan dalam kehidupan manusia. Dalam menyikapi perubahan ini, kita sebagai warga negara Indonesia harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur Pancasila dan identitas bangsa yang telah kita miliki, sehingga kita siap dan cakap dalam memanfaatkan teknologi bukan sebaliknya.“Gunakan budaya digital asli Indonesia dan hindari konten negatif,” katanya.
Lebih lanjut Delfiazi mendefenisikan budaya digital adalah “konsep (yang) menyelimuti” yang menggambarkan gagasan bahwa teknologi dan internet secara signifikan membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat. “Budaya komunikasi digital berupa penerapan sikap yang cakap dalam bersosialisasi seperti kecakapan digital berkomunikasi lisan dan tulisan. Penerapan nilai-nilai luhur Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai cara berkomunikasi yang efektif dengan berbagai tingkatan manusia dan situasi yang ada,” katanya.
Selanjutnya, narasumber keempat Sumin Eksan mengangkat topik dengan judul “Pemanfaatan BDR sebagai Media Pembelajaran”. BDR (Belajar Dari Rumah) merupakan Aplikasi dan Program yang dikembangkan oleh seorang guru Bahasa Inggris, M Hendra MPd dengan tujuannya adalah mempermudah dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) KBM dan pemantauan Kepala Sekolah/Wakil Bidang Kurikulum terhadap kegiatan guru yang telah diberikan jam pelajaran dan siswa yang diajarkan. “BDR adalah media pembelajaran yang dibuat untuk memudahkan guru dan siswa dalam menjalankan kegiatan pembelajaran selama tahun pelajaran berjalan. Guru dapat memberikan materi dan tugas yang telah dipersiapkan sebelumnya bahkan guru dapat memberikan absensi serta kuis,” katanya.
BDR terbagi menjadi 3 bagian yaitu BDR untuk Guru, BDR untuk Siswa, dan BDR untuk Kurikulum/Kepala Sekolah. Ketiga bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
BDR Guru sambung Sumin adalah bagian dari hal penting pertama dalam proses kegiatan belajar mengajar secara daring (online), kegiatan yang dapat dilakukan dalam BDR Guru adalah guru mengirimkan materi yang telah dibuat. Baik berupa teks, video, maupun berupa link interaktif yang dikemas dalam menu Kegiatan. “BDR Guru juga dapat membuat kuis yang digunakan guru untuk melakukan penilaian harian berbentuk pilihan ganda dan esai serta dapat membuat kehadiran siswa untuk siswa,” katanya.
Kemudian lanjut Sumin, BDR Siswa adalah bagian hal penting kedua setelah BDR Guru yang digunakan siswa untuk melihat/mengecek kegiatan yang diberikan guru untuk dikerjakan/ditindaklanjuti sesuai dengan panduan yang diberikan oleh guru didalam kegiatan tersebut, serta juga dapat mengikuti penilaian harian (kuis) yang dibuat oleh guru dan memberikan kehadiran yang sudah dibuat oleh guru sebagai tanda sudah mengikuti kegiatan dari guru. “Terakhir, BDR Kurikulum adalah program yang dibuat untuk memantau kegiatan yang dilakukan oleh guru selama KBM berlangsung, dalam program ini wakil kurikulum dapat melihat guru yang memberikan kegiatan atau guru yang malas memberikan kegiatan bahkan dapat melihat siswa yang sudah mengerjakan dan yang tidak mengerjakan serta mengecek guru yang sudah menilai dan yang belum menilai tugas dari siswa,” katanya.
Webinar ini sendiri dimulai pukul 09.00 yang dibuka oleh moderator. Kemudian menayangkan Lagu Indonesia Raya yang diikuti semua peserta webinar dan dilanjutkan dengan penayangan video keynote speech yaitu Semuel A Pangerapan, Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo RI. Selanjutnya, keynote speech kedua disampaikan Wali Kota Palembang H Harnojoyo yang mengapresiasi penyelenggaraan webinar tersebut.
Lebih lanjut dalam sesi tanya jawab, moderator mempersilakan empat penanya terpilih untuk menyampaikan pertanyaan secara langsung kepada keempat narasumber secara berurutan. Karena antusias peserta cukup tinggi untuk bertanya, moderator juga memilih enam peserta lagi untuk berkesempatan mendapat hadiah langsung berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp 100 ribu.
Terpisah, Suryati Ali selaku Runner Literasi Digital wilayah Palembang Sumsel membenarkan bahwa webinar yang digelar Kemenkominfo RI bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel diikuti secara daring oleh 1209 orang peserta dari kalangan mahasiswa dan pelajar. “Untuk webinar selanjutnya, diselenggarakan Senin (25/10) dengan tema Menjaga Privasi Bersama di Dunia Digital yang menghadirkan empat narasumber berkompeten antara lain Prof Dr Maya Panorama (Dosen UIN Raden Fatah) dan Nadiawaty ST (Kepala Program SMK Migas PEMBINA 2 Palembang),” katanya. (sf)