Polsek Kalidoni Masih Melakukan Pengejaran Terhadap Pelaku Oknum ASN Dinas Kehutanan Atas Kasus Penusukan Mantan Istri dan Anak Tiri.
PALEMBANG,MEDIASRIWIJAYA – Pihak kepolisian dari Polsek Kalidoni Polrestabes Palembang masih melakukan pengejaran terhadap pelaku oknum ASN Dinas Kehutanan Junaidi alias Edi (50), pelaku utama penusukan mantan istri dan anak tiri.
Kapolsek Kalidoni, AKP Dwi Angga Cesario Sik MSi. Saat dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengejaran, terakhir diketahui keberadaan pelaku sudah di luar Kota Palembang. “Usai kejadian pihak keluarga sudah buat laporan, pelaku masih dalam penyelidikan, tapi identitas sudah diketahui, kita juga sudah mentrek keberadaannya ke arah Banyuasin,” ungkap AKP Dwi. Minggu (15/5).
Untuk motif penusukan Ibu dan anak tiri ini, dikatakan Kapolsek Kalidoni berawal perebutan hak asuh anak kandung korban dan pelaku, Fahri. Yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). “Untuk motif masih kami dalami, tapi informasi awal dari saksi ada perselisihan masalah hak asuh anak yang kebetulan sekolah di Sekolah Islam Terpadu ini, hubungan dengan kedua korban ini satu mantan istri dan yang remaja anak tiri korban.” jelasnya.
Akibat penusukan itu, kedua korban mengalami luka tusuk sebanyak 7 lubang, tepatnya dibagian dibagian paha belakang kaki kiri, luka robek di dada kiri, luka robek di ketiak kiri, luka robek di lengan bahwa tangan sebelah kiri, luka robek di pipi bagian kiri dan luka robek di leher sebelah kiri, kini mendapat perawatan intensif di RS Pelabuhan Boom Baru. “Usai kejadian korban di bawa ke Rumah Sakit Boom Baru, korban perempuan mengalami luka tusuk sebanyak 4, dan laki laki mengalami luka tusuk tiga Alhamdulilah semua selamat,” tuturnya.
Kasus penusukan terjadi berawal. Saat Anita Rani (42) bersama anak tiri nya Riski Alfarizi (22), warga Jan Sabo Kingking Kelurahan Sei Buah Kecamatan Ilir Timur (IT) 2 Palembang, sengaja datang ke sekolah Islam Terpadu Ar Ridho Jalan Residen A Rozak Lorong Madiun Kecamatan Kalidoni Palembang. Rabu (11/5) pukul 07.30 Wib hanya ingin bertemu dengan anak kandungnya Fahri sekaligus memberikan uang saku dan makanan.
Dari rekaman CCTV milik pihak sekolah, tidak lama kedatangan kedua korban, selang beberapa menit datang pelaku Junaidi dengan membawa pisau yang disembunyikan dibalik jaketnya. Dalam pertemuan itu terjadi percekcokan yang berujung penusukan membabi buta, korban Anita berusaha melindungi anak tiri nya dari aksi gila mantan suaminya. Aksi penusukan berhenti setelah ibu dan anak tiri itu jatuh ke tanah berdekatan dimana sang ibu tetap berada dekat dengan sang anak tiri.
Sementara pelaku Junaidi kabur bersama senjata tajam jenis pisau sambil membawa anak kandungnya Fahri kabur ke arah Banyuasin. “Aku datang ke sekolah cuma mau lihat anak aku (anak kandung- red) karena sudah lama tidak diantar bahkan lebaran juga tidak diantar cuma mau kasih jajanan,” “mungkin ditungguinya di sekolah pas datang dia datang juga, waktu aku keluar dari ruang kelas dia datang, kejadian cepat dia langsung keluarkan pisau pertama itu kena anak aku jadi aku melindungi anak aku, aku lihat anak aku sudah berdarah” aku korban Anita yang masih dalam perawatan. Rabu (11/5).
Korban Anita, berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan membawa anak kandungnya pulang dengan selamat. “Setelah kejadian pelaku lari, semoga cepat tertangkap dan di proses, tolong baleki (pulangi) anak aku,” ujarnya.
Dari kasus tersebut, pihak kepolisian menghimbau agar pelaku Junaidi alias Edi dapat menyerahkan diri ke pihak berwajib jika tidak ingin mendapatkan tindakan tegas terukur. (Ly).
