google-site-verification: google09076e6a44bdb237.html Jalan Amblas di Desa Baturaja Baru Terkesan Dibiarkan – Mediasriwijaya
Empat LawangHeadlineSUMSEL

Jalan Amblas di Desa Baturaja Baru Terkesan Dibiarkan

EMPAT LAWANG, MEDIA SRIWIJAYA – Sejak amblas dan nyaris putus digerus aliran sungai pada awal 2020 lalu, hingga saat ini, jalan penghubung Desa Batu Raja Baru menuju Desa Sugi Waras dalam wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, belum juga diperbaiki dan terkesan dibiarkan begitu saja.

Kondisi ini tentu saja dipertanyakan masyarakat, terhadap keseriusan pemerintah untuk memperbaiki akses penting masyarakat kedua desa tersebut. Pasalnya, masyarakat kedua Desa sebelumnya sudah berharap ada perbaikan jalan itu, namun hingga 1,5 tahun sudah berlalu, ternyata perbaikan jalan yang diharapkan tidak pernah terjadi. “Sebelum jalan itu kondisinya seperti sekarang ini, tanda-tanda akan tergerus habis sudah banyak terjadi. Namun itu tidak pernah ditanggulangi, hingga akhirnya kini, badan jalan itu hanya tersisa beberapa centi meter saja,” ungkap Iman, salah seorang pengguna jalan saat dibincangi wartawan di lokasi, Kamis (6/5).

Diceritakannya, sejumlah pejabat Pemkab Empat Lawang, sudah sangat sering terlihat ke lokasi jalan ambles tersebut. Dia mengaku tidak mengerti apa tujuan para pejabat datang ke lokasi jalan ambles itu beberapa kali pasca kejadian amblas, apakah sekedar melihat-lihat dan foto-foto saja, atau berniat membangun. “Kalau untuk survei dan dibangun, faktaya sampai saat ini, tidak ada perbaikan jalan dan justru kondisi jalan makin parah saja,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Supri, salah seorang warga Tebing Tingg. Dia juga mengaku tidak habis pikir apa yang dikerjakan Pemkab Empat Lawang beberapa tahun terakhir, yang mengaku kehabisan anggaran akibat pandemi COVID-19. “Tidak jauh ke arah hulu jalan amblas, itu ada proyek normalisasi aliran sungai. Anggarannya besar, sedangkan tingkat urgensi tentu kalah urgen dengan perbaikan jalan amblas ini.  Tapi faktanya, proyek normalisasi terus lanjut, perbaikan jalan diabaikan,” katanya.

Pemerintah sambungnya, mestinya mengutamakan perbaikan jalan putus terlebih dahulu, sebelum sibuk melakukan kegiatan normalisasi sungai.  “Selaku masyarakat biasa, tentu yang kami harapkan ada kepedulian pemerintah untuk segera memperbaiki jalan itu,” pungkasnya.(rodi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *