Himaprodi Psikologi UKMC Peringati Hari Ayah Nasional
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Pada beberapa tahun terakhir, hari ayah telah diperingati di negara-negara di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri, hari ayah nasional diperingati setiap tanggal 12 November sejak tahun 2016. Ayah turut mendapatkan apresiasi sebagai sosok penting di dalam keluarga yang berperan sebagai kepala keluarga, pemberi nafkah, dan pelindung.Namun, apakah setiap ayah mampu berperan seperti harapan setiap keluarga? Apa yang terjadi bila peran ayah tidak dapat dijalankan dengan baik sehingga mengacaukan relasi di dalam keluarga? Apakah keluarga tersebut mustahil menjadi keluarga yang berbahagia?
Bertepatan dengan hari ayah nasional, Himpunan Mahasiswa Psikologi Universitas Katolik Musi Charitas Palembang,menyelenggarakan webinar yang berjudul “Realizing the Importance of Fatherhood in Family Relationship”. Webinar ini dilaksanakan pada hari Jumat, 12 November 2021 pukul 14.00-16.30 WIB via Zoom Meeting. Antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaraan webinar ini tampak cukup tinggi karena diikuti oleh lebih dari 150 orang peserta dari kalangan pelajar/mahasiswa, dosen, dokter, dan pegawai yang berasal dari berbagai kota antara lain Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Indramayu, Ciamis, Palembang, Bandar Lampung, Pekanbaru, Kediri, Semarang, Surabaya, hingga Lombok Timur. Materi webinar disampaikan oleh Yohanes Herdiyanto, S.Psi., M.A., dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana – Denpasar, yang saat ini menjadi Kandidat Doktor Ilmu Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada – Yogyakarta sebagai narasumber. Moderator dalam kegiatan ini dipandu oleh Anselmus Agung Pramudito, S.Psi., M.A.,dosen Program Studi Psikologi Universitas Katolik Musi Charitas – Palembang. Selama acara berlangsung, para peserta tampak aktif dan antusias. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para peserta selama sesi diskusi dan tanya-jawab.
Acara ini membahas peran dan figur ayah di dalam keluarga untuk mewujudkan keluarga yang bahagia. Tidak perlu kiranya menjadi ayah yang sempurna karena tidak perlu pula menjadi keluarga yang sempurna untuk menjadi keluarga yang bahagia. Bagi kaum muda, acara ini juga mengajak untuk berdiskusi, seperti apa figur ayah yang ideal dan bagaimana memantaskan diri menjadi figur ayah yang ideal di masa mendatang sehingga kaum muda benar-benar dapat mempersiapkan diri menjadi figur ayah ideal yang mewujudkan keluarga yang hangat dan bahagia. (daris)