FKPT Sumsel Gelar Webinar “Indonesia TANGGUH”
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Jika dulu para pendiri negara Indonesia berjuang dengan nyawa dan darah, maka sudah seharusnya generasi bangsa mengisi kemerdekaan ini dengan melakukan hal yang luar biasa. “Jadilah pemuda TANGGUH yang merupakan singkatan dari Terampil, Andal, Nasionalis, Gerak cerdas, Gemar kerja, Unggul, Hebat). Ini cermin pemuda luar biasa yang diwujudkan dalam bentuk prestasi,” demikian dikatakan Isabella, S.IP., M.Si., Kepala Bidang Pemuda dan Pendidikan FKPT Sumatera Selatan saat menjadi salah satu narasumber pada webinar yang digelar BNPT melalui FKPT Sumsel, Selasa (10/8).
Isabella yang juga seorang pendidik di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Palembang menyabarkan bahwa pemuda yang luar biasa, indikatornya memiliki prestasi. Prestasi baik akademik maupun nonakademik dengan terus mengali potensi diri semaksimal mungkin dalam rangka menjadi generasi bangsa yang berkualitas.
Secara umum webinar yang diperuntukkan bagi siswa-siswi SMA di Sumsel diikuti sekitar 150 peserta. Narasumber yang hadir melalui Zoom ini di antaranya, Mayjend (TNI) Hendri Paruhuman Lubis (Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT); Isabella, S.IP., M.Si. (Kepala Bidang Pemuda dan Pendidikan FKPT Sumatera Selatan); dan Swastika Nohara, S.Psi., M.A. (Akademisi dan Praktisi Film).
Ketua FKPT Sumsel Dr Periansyah menjelaskan, melalui kegiatan ini, akan banyak hal menarik yang dibahas, misalnya pengetahuan seputar meningkatkan daya tangkal terhadap bahaya radikalisme dan terorisme. “Kegiatan ini untuk menambah pengetahuan pelajar SMA melalui pelatihan pembuatan video pendek dan peserta akan mengenal apa dan bagaimana terorisme itu? Gerak cerdas dan peran pemuda guna meningkatkan daya tangkal dari virus radikalisme dan terorisme. Lebih penting lagi, melalui kegiatan ini peserta akan mendapatkan materi cara membuat video pendek kreatif yang lebih keren lagi dan tak ketinggalan pula, bisa ikut lomba tingkat nasional video pendek kreatif dengan total hadiah 70 juta rupiah,” kata Periansyah. (sf)
