HeadlineNasionalPalembangSUMSEL

SMB IV Puji Dr. Annabel Teh Gallop , Yang Fokus Teliti Sejarah Melayu Termasuk Kesultanan Palembang

Poto: Pekan Pustaka Palembang III menggelar webinar dengan Topic: Bedah Buku Malay Seals: from the Islamic World of Southeast Asia-Fokus Bahasan Cap Kesultanan Palembang dengan nara sumber yang dikarang Dr. Annabel Teh Gallop yang merupakan Kurator The British Library, Annabel Teh Gallop, Senin (24/9).

 

PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Pekan Pustaka Palembang III menggelar webinar dengan Topic: Bedah Buku Malay Seals: from the Islamic World of Southeast Asia-Fokus Bahasan Cap Kesultanan Palembang dengan nara sumber yang di  karang Dr. Annabel Teh Gallop yang merupakan Kurator The British Library, Annabel Teh Gallop, Senin (24/8).

Webinar ini dengan moderator dosen UIN Raden Fatah Palembang Dr. Nyimas Umi Kalsum.

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn  saat membuka webinar tersebut mengaku bersyukur masih ada peneliti-peneliti  fokus  meneliti mengenai sejarah Melayu  terutama Palembang seperti  Dr. Annabel Teh Gallop.

Menurutnya Dr. Annabel Teh Gallop  turut membantu melestarikan budaya peninggalan di Kesultanan Palembang dengan meneliti cap atau stempel salah satunya milik Kesultanan Palembang Darusalam sampai dengan masa pasirah-pasihan dan marga .

Buku  yang dikarang Annabel ini  menurutnya sangat penting bagi kalangan muda di mana Palembang pernah jaya di masanya dan itu harus diingat kembali dan kalau bisa kembali jaya semua seperti leluhur di masa lalu. “Terima kasih kami sudah mendapatkan buku Malay Seals: from the Islamic World of Southeast Asia dari penerbit lentera yang dibuat Dr. Annabel Teh Gallop untuk perpustakaan Kesultanan Palembang Darussalam,” katanya.

Sedangkan Dr. Annabel Teh Gallop  dalam penjelasannya mengisahkan bagaimana dirinya mendapatkan  cap atau stempel tersebut bersama surat-suratnya semua baik surat keterangan, surat perjalanan, surat antar pemerintah di masa lalu.

Annabel juga menunjukkan contoh cap atau stempel dari awal Kesultanan Palembang Darussalam hingga Sultan Mahmud Badaruddin II termasuk sebagian pasirah-pasirah. “Ada perubahan di zaman pasirah cap atau stempel itu ada huruf latinnya,” katanya.

Annabel mengisahkan salah satu contoh bagaimana dia mendapatkan surat dan stempel Pangeran Purbaya dari Palembang di Rusia dimana surat tersebut dijual oleh bangsawan Belanda yang pernah bertugas di Hindia Belanda waktu itu kepada seorang kolektor Rusia.

Annabel mengaku dia banyak menemukan cap atau stempel  pada masa Kesultanan Palembang Darussalam dari masa Kesultanan Aceh. (rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *