Peringati HAN dan Hari Kebaya Nasional 2024, BKOW Sumsel Gelar Lomba Story Telling dan Seminar Parenting
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024 dan Hari Kebaya Nasional Tahun 2024 menggelar beberapa acara yaitu Lomba Story Telling “Dongeng Cerita Rakyat Sumatera Selatan”, dan Seminar Parenting “Pola Asuh Anak dalam Mencegah Terjadinya Kekerasan” yang berlangsung di Gedung Bina Praja Provinsi Sumsel, Minggu 21 Juli 2024.
Keterangan foto:Ketua BKOW Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya, S.Pd saat sambutan.
Ketua BKOW Sumsel, Hj Fauziah Mawardi Yahya, S.Pd dalam sambutannya mengatakan anak merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan unggul di segala bidang. Namun dalam perkembangannya, anak-anak tidak dapat tumbuh dengan sendirinya. “Mereka memerlukan lingkungan yang sengaja diciptakan untuk memungkinkan potensi mereka tumbuh dengan optimal. Orangtua memegang peranan penting menciptakan lingkungan tersebut guna memotivasi anak agar dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi. Orang tua adalah factor utama yang memiliki tanggungjawab di dalam membentuk kepribadian anak termasuk nilai, etika, dan perilakunya. Di rumah pulalah sesungguhnya dimulai pembangunan kecerdasan anak-anak kita. Hal ini semua dapat dimulai sejak dini melalui suasana yang penuh kasih sayang. Mau menerima anak apa adanya, menghargai potensi anak, memberi rangsangan dalam berbagai aspek perkembangan anak baik secara kognitif, efektif maupun psikomotorik. Semua itu merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi unggul di masa depan,” ujar Hj Fauziah seraya menyebutkan bahwa dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional Tahun 2024, seluruh jajaran organisasi di bawah naungan BKOW Sumsel ikut berpartisipasi dengan serentak mengenakan kebaya pada momen ini.
Keterangan foto: Dewan Penasehat BKOW Sumsel yang juga sebagai Pj Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel, Melza Elen Setiadi, SE saat sambutan sekaligus membuka acara.
Menurutnya, berpijak dari pemikiran itulah pihaknya dalam hal ini BKOW Sumsel didukung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumsel ingin memposisikan agar terpenuhi hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara sejahtera demi terbentuk generasi penerus yang tangguh, sehat, jujur, cerdas, berprestasi serta berakhlak mulia. Salah satunya dengan membina dan meningkatkan keterampilan stimulasi perkembangan emosi anak melalui lomba story telling/mendongeng serta memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orangtua tentang pola asuh anak yang baik dan benar. “Agar anak-anak terhindar dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, emosional, seksual, maupun penelantaran dalam kegiatan seminar parenting ini. Melalui rangkaian kegiatan peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2024, kita berharap dapat menumbuhkan minat baca dan kreativitas anak untuk berimajinasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Mari dengan penuh tanggungjawab dan kasih sayang kita lindungi, kita didik dan kita majukan anak-anak kita. Mari kita pastikan mereka memiliki akhlak, moral, budi pekerti, perilaku, semangat dan cita-cita yang baik dan benar. Pastilah mereka memilih dan menentukan masa depannya dengan menempuh jalan yang baik dan benar pula. Saya optimis masa depan anak-anak kita akan baik. Insya Allah akan lebih baik dari kita semua. Oleh karena itu mari kita lakukan hal yang nyata dan sungguh-sungguh agar optimisme itu benar-benar menjadi kenyataan. Kepala anak-anak semua, saya ingin menyampaikan bahwa kami menyayangi kalian, rajinlah belajar, rajinlah beribadah, rajinlah berolahraga, rukunlah sesama teman, patuhlah kepada orangtua, hormati guru dan teruslah berprestasi,” ujar Hj Fauziah.
Sementara itu, Dewan Penasehat BKOW Sumsel Ibu Melza Ayu Rahminia Elen Setiadi, SE dalam sambutan sekaligus membuka acara mengatakan negara Indonesia menjamin perlindungan hak asasi manusia termasuk perlindungan terhadap anak. “Anak adalah amanah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak adalah tunas, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa dan negara pada masa depan. Agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut maka anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun social,” ujarnya secara menambahkan bahwa di tengah era globalisasi, kondisi anak harus semakin menjadi perhatian karena pengaruh selain berpengaruh positif, era globalisasi juga berdampak negatif bagi anak. Salah satu pengaruh negative adalah semakin lunturnya nilai-nilai luhur pada anak dan lingkungan yang semakin tidak kondusif bagi tumbuh kembang anak baik lingkungan fisik maupun social.
“Oleh karena itu penanaman nilai-nilai luhur orangtua pada anak sangat perlu karena anak adalah bagian dari karakter dan jati diri anak bangsa yang harus dipersiapkan menjadi individu-individu yang berkarakter, tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bertoleran, dinamis, berbudaya dan berorientasi Iptek berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga di masa yang akan datang akan terbentuk generasi emas Indonesia yang berkualitas dan berperilaku luhur. Semoga, kita para orangtua dapat memberikan pengasuhan yang terbaik agar anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan semua anak Indonesia khususnya Sumsel selalu sehat, cerdas, dan ceria serta semangat berlomba untuk seluruh anak-anak para peserta lomba story telling ini. Asah dan terus optimalkan minat dan bakat kalian untuk mencapai cita-cita yang kalian harapkan. Dengan mengucapkan bismillahi rohmani roohiim, seminar resmi saya buka,” ujar Melza Elen Setiadi.
Peserta lomba Story Telling diikuti sebanyak 15 peserta. Sedangkan narasumber seminar parenting adalah Herlina s.s,psi. psikolog, C.Ht., C.HM., C.NNLP yang membawakan tema “Pola Asuh Anak dalam Mencegah Terjadinya Kekerasan” merupakan Konsultan Psikologi Mutiara Azhar Grup. “Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi para orangtua. Lomba ini menginspirasi saya. Setiap malam saya sampaikan dongeng kepada mereka. Mendongeng adalah kegiatan yang sangat bagus dan efeknya sangat positif terhadap tumbuh kembang anak. Saya pun terinspirasi. Nanti malam saya ada bahan cerita. Anak-anak saya lebih memilih dongeng mamanya daripada gadget. Manfaat dongeng sangat bagus sekali,” ujar Herlina.
Hadir pada kegiatan ini antara lain Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumsel Fitriana, S.Sos.,M.Si, ibu-ibu Dewan Penasehat BKOW Sumsel, Direktur Bank Sumsel Babel atau yang mewakili, Direktur Utama PT Sumsel Energi Gemilang atau yang mewakili, narasumber Ninuk Sundari dari Kampung Dongeng Sumsel, Narasumber Herlina S.Psi.Psikolog, Konsultan Psikologi Mutiara Azhar Grup, para ketua dan anggota organisasi wanita Sumsel, perwakilan orangtua dan guru pembimbing dari sekolah dasar di kota Palembang, serta undangan lain. (saf)