EkonomiHeadlineNasionalPalembangSUMSEL

OJK Kembalikan Kejayaan Kopi Sumsel, Ekspor Perdana Kopi Sumsel ke Malaysia

PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA –OJK Sumsel di bawah kepemimpinan Arifin Susanto  sebagai Kepala OJK Sumsel mempunyai komitmen kuat untuk mengembalikan kejayaan kopi Sumsel yang puluhan tahun terkenal di seluruh dunia. ““OJK Sumsel inisiasi peluncuran ekspor perdana kopi secara mandiri yang akan dilakukan dalam waktu dekat.. Tingal urusan administrasi saja. Ekspor dilaksanakan di Pelabuhan Boombaru yaitu ekspor kopi Sumsel ke Malaysia sekitar 2 kontainer. Selain Malaysia, juga sedang dalam proses ekspor kopi Sumsel  ke Australia. Kami semangat mendukung dan ikut serta dalam giat ekonomi di Sumsel,” ujarnya saat acara Media Update Bincang Santai Bersama Wartawan di Wilayah Sumatera Selatan digelar di Aula Lt 4 Gedung OJK Sumsel, Jumat (10/1).

Menurutnya, Sumsel dikenal sebagai penghasil kopi terbesar nasional. Bahkan berdasarkan Statistik Kopi Indonesia Tahun 2022 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi kopi nasional mencapai 774,96 ribu ton, paling banyak disumbangkan oleh Sumatera Selatan (Sumsel) sebesar 211,68 ribu ton (26,85%) disusul oleh Lampung 116,28 ribu ton (14,68%) dan Sumatera Utara 80,87 ribu ton (11,16%). Namun anomali yang terjadi adalah Lampung menjadi provinsi yang kerap melakukan ekspor ke berbagai negara di luar negeri. Bahkan, kopi Lampung lebih terkenal dari pada Sumsel. Sehingga banyak yang menyebut bahwa “Sumsel punya kopi, Lampung punya nama”. “Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumsel bersama dengan seluruh lembaga di Sumsel berjuang untuk mengembalikan kejayaan kopi di Sumsel dengan melakukan ekspor perdana ke luar negeri pada 20 Januari 2025 mendatang melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang.Rencananya ekspor perdana ini akan dilakukan melalui Pelabuhan Boom Baru ke Malaysia sebanyak 2 kontainer dengan asumsi sekitar 40 ton. Selanjutnya nanti akan menyusul 8 kontainer. Bahkan, tak hanya Malaysia, dalam waktu dekat juga akan ekspor ke Australia. Rencana nanti akan dihadiri oleh Bapak PJ Gubernur Sumsel, Kepala OJK Bapak Mahendra Siregar dan mudah-mudahan Bapak Menko Perekonomian bisa hadir,” katanya.

Mengapa OJK Sumsel ikut menginisiasi ini? Karena salah satu tugas OJK adalah Perluasan Akses Keuangan, dari Perbankan ke Petani dan lain sebagainya,” ujar Arifin.

Arifin menjelaskan bahwa dengan mengembalikan kejayaan kopi di Sumsel maka akan berdampak secara signifikan kepada pertumbuhan ekonomi di Sumsel karena salah satu komoditas unggulan di Sumsel adalah kopi. Menurutnya, bukan Sumsel tidak pernah melakukan ekspor tapi belum dalam bentuk ekosistem. Jadi dari semua lembaga pada ekspor perdana ini berperan sehingga lebih optimal lagi. “Apalagi, pada ekspor perdana ini sudah
Letter of Credit (LC) karena sudah melibatkan Perbankan melalui dokumen keuangan yang diterbitkan oleh bank, yang menjamin pembayaran kepada penjual (beneficiary) jika pembeli (importir) tidak memenuhi kewajiban pembayaran. (saf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *