Kontingen Pesparani Katolik Sumsel Raih 2 Medali Emas di Ajang Nasional Pesparani Katolik II di Kupang NTT
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Pesta Paduan Suara Gerejani ( Pesparani ) II Katolik 2022 yang dilaksanakan di Kupang Nusa Tenggara Timur yang berlangsung sejak tanggal 28 Oktober 2022 ditutup Senin malam oleh Dr H Zainun Wakil Menteri Agama RI. Pada Pesparani II tahun ini Kontingen Provinsi Sumatera Selatan dalam kegiatan ini mengutus semua jenis mata lomba dari hasil para juara di tingkat Provinsi kecuali Paduan Suara Gerejani tidak mengirim karena keterbatasan dana. Sedangkan yang dikirim ke Pesparani Nasional Kupang seperti Lomba Mazmur 4 kategori dewasa, remaja, OMK, anak. Bertutur Kita suci kategori anak, Cerdas cermat Kita Suci dan paduan suara kategori anak dan remaja. Dari hasil perolehan kejuaraan Pesparani II di Kupang Provinsi Sumatera Selatan memperoleh 2 medali emas, 3 medali perak dan 2 medali perunggu Untuk medali emas yaitu lomba Mazmur Anak atas nama Rafael Aninditho Kevin P dan Mazmur OMK atas nama Fridolin Maria Alvina S. Untuk medali perak lomba Mazmur Remaja atas nama Elisabeth Inesa, lomba mazmur dewasa atas nama Imaculata Tisades Rizki dan lomba Bertutur Kitab suci atas nama Gisela Margaret Elysia, Untuk medali perunggu diperoleh pada lomba Cerdas Cermat Rohani anak atas nama Riandi Karel, Yutta Aruna GK, Alfonsius Rafael Widi dan Cerdas Cermat Rohani remaja atas nama Wenseslaus Christo, Karyn Susanto dan Violen Terry.
Alfonsus Supardi mewakili kontingen Pesparani Sumsel menjelaskan bahwa Pesta dua tahunan Pesparani 2022 kali ini yang bertajuk “ Dari Nusa Tenggara Timur untuk Nusantara “ melambangkan semangat kebangsaan yang universal, sebagai momentum kebangsaan bukan semata-mata kegiatan agama melainkan kegiatan berbangsa bagaimana mencari relevansi agama dalam konteks berbangsa. Semangat persaudaraan tidak boleh berhenti di sini. Peserta Pesparani harus wartakan dan wujudkan di daerah masing-masing bahwa hidup bersaudara lintas agama sangat indah, apapun hasil perlombaan semuanya harus berpihak pada persuadaraan dan kerukunan. Pasalnya, melalui Pesparani didemonstrasikan bagaimana hidup bersaudara membuat umat beragama semakin cerdas, toleran dan rukun.
Harmadi Pembimas Depag Sumsel mengatakan bahwa “Gereja kita, dalam Kitab Suci, sejak perjanjian lama penuh dengan cerita, bernyanyi, menggunakan alat-alat musik. Gereja mengadopsi hal-hal lahiriah untuk memuliakan Allah, mengungkapkan iman kepada Allah dan melakukan pujian. Bahkan budaya-budaya setempat diangkat untuk memeriahkan, agar liturgi kita lebih terhayati oleh umat, yang berasal dari berbagai latar belakang. Gereja tidak mengharamkan hal tersebut.
Sedangkan ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Sumatera Selatan Dr Hendro Setiawan merasa bangga dan bersyukur atas prestasi yang telah ditorehkan dan membawa harum nama Provinsi Sumatera Selatan. “Harapan kita Pesparani II tahun 2022 bisa menjadi suatu momen inovasi berkarya bagi LP3KD Sumsel sekaligus menggelorakan kembali rasa cinta tanah air dan menjadi sumbangsih penghiburan bagi masyarakat Indonesia di manapun berada dan pada Ajang Pesparani III tahun 2023 di Jakarta nantinya akan lebih membanggakan hasilnya ” kata Hendro .(daris)