Hj Anita: Pemberian Insentif dan Honor Guru, Bentuk Perhatian Pemprov
PALEMBANG,MEDIASRIWIJAYA – Ketua DPRD Sumsel Hj. Anita Noeringhati ketika diwawancarai usai menghadiri puncak peringatan Hardiknas di Hotel Swarna Dwipa, Senin (3/5/2021). Mengatakan bahwa Penyerahan insentif kepada guru SMA dan SMK negeri se Sumsel serta bantuan uang honor kepada guru honorer SLB Negeri se Sumsel ini merupakan inisiasi teman teman waktu di Badan Anggaran ( Banggar) bersama Tim TAPD Kami melihat bahwa Guru yang masih honor mereka belum mendapatkan sentuhan dari Pemerintah sehingga kami bersama TAPD menginisiasi untuk menganggarkan honor guru. Dikatakannya walaupun belum sesuai dengan standar akan tetapi paling tidak ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk para Pendidik. Jelasnya
Sementara itu Mgs Syaiful Fadli, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumsel saat mendampingi Ketua DPRD Sumsel mengatakan bahwa Saat ini ada sekitar 8000 ribu guru honorer yang menerima pembagian insentif ini. Kemudian pada hari ini kita mengapresiasi perjuangan guru honorer karena pada hari ini menjadi kado di puncak peringatan Hardiknas tahun 2021 ini. Secara simbolis Gubernur Sumsel sudah memberikan dan menyerahkan insentif kepada guru SMA dan SMK negeri se Sumsel lewat acara puncak peringatan Hardiknas ini.
Ditambahkannya, mudah mudahan BPKAD segera menyalurkan insentif kepada guru SMA dan SMK negeri se Sumsel dalam waktu dekat ini. Kita juga mengapresiasi Gubernur Sumsel yang sudah membuat payung hukum berupa Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai insentif kepada guru SMA dan SMK negeri se Sumsel.
Ketika disinggung mengenai Pembelajaran Tatap muka SMA/ SMK di Sumsel, Mgs Syaiful Fadli mengatakan bahwa jumlah SMA/ SMK di Sumsel sampai saat ini berdasarkan data yang masuk ke kami (Komisi V DPRD Sumsel) 50, 8 persen jumlah tenaga pendidik dan Guru yang sudah di Vaksin artinya hal tersebut sesuai dengan rekomendasi pansus apabila sudah 50 persen maka sekolah tersebut jika tidak masuk dalam zona merah artinya masih zona hijau dan kuning pembelajaran tatap muka boleh di buka.
Mgs Syaiful Fadli juga menjelaskan bahwa secara data vaksin hal tersebut sudah memenuhi syarat dari Pansus V dan mudah mudahan dalam waktu dekat ini dapat dilaksanakan Pembelajaran Tatap muka dengan catatan daerah ataupun wilayah nya tidak berada dalam zona merah. Tandasnya (rel)