BKOW Sumsel Gelar Pelatihan Pemberdayaan Keterampilan Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung bagi Kelompok Marginal dan Rentan
Keterangan foto: Ketua BKOW Sumsel saat memberikan sambutan.
* Pada Kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Kepada Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan Kewenangan Provinsi
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – BKOW Sumsel menggelar Pelatihan Pemberdayaan Keterampilan Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung bagi Kelompok Marginal dan Rentan, Pada Kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Kepada Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan Kewenangan Provinsi yang digelar di Gedung Perjuangan Wanita Palembang, Senin 11 Nopember 2024.
Adapun Narasumber Hj Nurmalina yang memberikan materi tentang bagaimana kulit jagung bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang istimewa yaitu buket bunga. Peserta utusan dari PEKKA, FORKESI dan Organisasi Wanita yang telah berpartisipasi mengikuti pelatihan ini.
Keterangan foto: Narasumber.
Hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Selatan atau yang mewakili, para ketua organisasi yang berada di bawah naungan BKOW Sumsel.
Ketua BKOW Sumsel, Hj Fauziah Mawardi Yahya, S.Pd dalam sambutannya berterima kasih kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Sumatera Selatan yang telah mempercayakan BKOW Sumsel untuk melaksanakan setiap kegiatan. “Kami berharap semoga kegiatan ini dapat bermanfaat. Kepada para peserta ikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya sehingga akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nantinya akan dapat memperluas wawasan dan menjadi bekal untuk membuka peluang usaha di lingkungan masing-masing.,” kata Hj Fauziah.
Menurutnya, tanaman jagung merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia yang cukup banyak dikonsumsi, sehingga menghasilkan limbah alami dalam jumlah yang melimpah. Namun belum banyak yang bisa memanfaatkannya secara optimal. “Tujuan digelarnya pelatihan ini agar para ibu yang menjadi peserta dapat ilmu untuk bagaimana kulit jagung dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk seperti kerajinan buket bunga. Pelatihan ini juga dilaksanakan dalam upaya memberdayakan perempuan di Sumsel agar menjadi perempuan yang cerdas dan kreatif, yang dapat menjalankan pekerjaan baik di kantor maupun di rumah. Pelatihan ini juga dilaksanakan untuk mengatasi masalah rendahnya keterampilan di masyarakat. Khususnya mengenai pemanfatan limbah rumah tangga,” kata Hj Fauziah.
Lebih jauh menurutnya, BKOW Sumsel selalu mengadakan kegiatan yang bermanfaat dari berbagai golongan. “Seperti pelatihan ini, yang nantinya ketika mereka para ibu sudah bisa membuat maka diharapkan bisa diterapkan di rumah sebagai mata pencarian tambahan. Banyak ibu-ibu memiliki kemampuan dan keterampilan namun belum diberdayakan. Pelatihan seperti ini dapat mengasah dan menyalurkan bakat. Diharapkan juga dengan adanya pelatihan ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat dalam bidang ekonomi kreatif dan pada akhirnya mampu mejadi peluang usaha dan dapat meningkatkan sumber daya mansuai yang membuat ekonomi kreatif Sumsel semakin maju. Kami berharap dengan pelatihan ini para peserta dapat menularkan kembali kepada anggota organisasi dan kelompok masyarakat lainnya,” tambahnya.
Usai kegiatan, Hj Fauziah saat diwawancarai membenarkan bahwa BKOW Sumsel eksis mengelar berbagai kegiatan dalam rangka mencerdaskan para ibu. “BKOW punya program khusus mencerdaskan para ibu. Organisasi perempuan, jangan sampai di rumah yang tidak ada pekerjaan, bosan dan jenuh sehingga kita buka pikiran mereka. Selama ini mungkin sudah ada tapi belum tersalurkan maka BKOW Sumsel menjawab itu. Kita ingin mereka bisa menunjang ekonomi keluarga apalagi jika suaminya tidak ada pekerjaan.
“Kita sebagai wanita harus punya contoh kepada keluarga bahwa kita ibu-ibu bisa membuat pekerjaan sampingan sekaligus menyalurkan hobi. Kami terima kasih bahwa pengurus BKOW Sumsel bisa kompak dan bekerjasama tanpa membedakan. Banyak program yang akan dikerjakan namun kita tetap kompak. Kita harus sama-sama tanpa membedakan organisasi dan bidang. Majunya organisasi itu karena kekompakan seluruh pengurus BKOW Sumsel,” kata Hj Fauziah seraya mengimbau kepada para ibu, tidak boleh minder dan malu. “Harus maju. Kita undang mereka sehingga bisa bergaul yang positif di dalam lingkungan organisasi kita. Makanya kita usahakan siapa yang diundang harus hadir sehingga terbisa bergaul. Kita tanamkan kebersamaan, daripada merumpi mending mengerjakan hal-hal yang positif,” ujarnya. (*)