EkonomiHeadlinePalembangSUMSEL

APBN Sumsel Tetap Solid dengan Kinerja yang Positif

PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Kinerja APBN Sumatera Selatan sampai dengan 31 Juli 2023 melanjutkan kinerja positif dalam menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat
dimana realisasi Belanja Negara mencapai 47,20% dari Pagu dan Pendapatan Negara mencapai 51,87% dari target. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan (DJPb Sumsel) sekaligus Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sumatera Selatan, Lydia Kurniawati Christyana dalam Rapat Pleno Forum ALCo Regional
Sumatera Selatan di Ruang Sekretariat Bersama Kementerian Keuangan Sumatera Selatan Jalan Kapten A. Rivai No. 3 Palembang untuk Periode s.d. 31 Juli 2023. Pertemuan ini dihadiri
oleh para pejabat unit kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan (Kanwil DJPb Sumsel), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera
Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung (Kanwil DJP Sumsel dan Babel), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Timur (Kanwil DJBC Sumbagtim), Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumsel, Jambi, dan Bangka Belitung (Kanwil DJKN SJB), dan Balai Diklat Keuangan Palembang (BDK Palembang), yang merupakan bagian
dari Kemenkeu SATU Sumatera Selatan.
Realisasi Belanja Negara untuk Sumsel sampai dengan 31 Juli 2023 tercapai sebesar Rp21,56 triliun atau tumbuh sebesar 4,03% (yoy). Realisasi tersebut ditopang oleh Belanja
Pemerintah Pusat (BPP) yang mencapai angka Rp7,52 triliun (45,46% dari Pagu) dan Belanja Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp14,04 triliun (48,19% dari Pagu). Realisasi tersebut
utamanya dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, pertanian, perlindungan sosial, dan layanan publik lainnya di wilayah provinsi Sumatera Selatan.
APBN sampai dengan periode ini, tetap solid dengan kinerja yang positif dan konsisten yang ditunjukkan dalam penciptaan dampak secara langsung kepada masyarakat. BPP yang
memberikan manfaat langsung ke masyarakat telah terealisasi sebesar Rp3,19 triliun, di antaranya adalah Belanja Pembangunan/Preservasi Infrastruktur sebesar Rp909,27 miliar,
yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, Irigasi, bandara, pelabuhan dan rel KA, selain itu juga digunakan untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dan Subsidi PSU Perumahan. Selanjutnya, belanja untuk bantuan sosial dan pertanian terealisasi sebesar Rp10,48 miliar yang digunakan untuk program rehabilitasi sosial kepada
2.208 orang penerima bantuan berupa uang atau barang, maupun bantuan dalam bentuk bibit/alat pertanian untuk benih padi, jagung, kedelai dan umbi holtikultura, serta peralatan prapanen dan pasca panen.
Sementara itu, Kinerja APBN dalam mencerdaskan kehidupan bangsa juga dapat terlihat melalui belanja untuk sektor pendidikan yang telah teralisasi sebesar Rp107,81 miliar untuk
Program KIP Kuliah dan Bidikmisi kepada 2.022 mahasiswa, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Kementerian Agama untuk 23.477 siswa, Bantuan Operasional Perguruan Tingi
Negeri (BOPTN) untuk 3 PTN, Tunjangan Guru pada Kementerian Agama untuk 3.360 guru PNS/Non PNS.
Untuk mendukung pemerataan pembangunan, total penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) sampai dengan periode ini mencapai Rp14,05 triliun (48,20% dari pagu). Dana Transfer
ke Daerah untuk pemerataan kesejahteraan juga secara langsung telah direalisasikan untuk kesejahteraan rakyat sebesar Rp2.163,02 miliar, diantaranya telah memberi dampak melalui
Penyaluran BOS untuk 1,67 juta siswa, Penyaluran Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD untuk 175.545 siswa, Penyaluran BOP Kesetaraan untuk 15.903 siswa, Penyaluran

DAK Non Fisik Tunjangan Profesi Guru (TPG) Daerah dan Tamsil Guru ASN Daerah, dan Penyaluran DAK Fisik bidang Pendidikan. Pelaksanaan program-program yang secara langsung menyentuh kepada masyarakat tersebut dapat tercapai atas keberhasilan realisasi Pendapatan Negara untuk wilayah Sumsel sebesar Rp10,05 triliun (51,87% dari target) pada periode ini. Angka tersebut terdiri dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp8,50 triliun (49,63% dari target), Penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar Rp187,64 miliar (68,30% dari target), dan penerimaan PNBP yang mencapai Rp1,36 triliun (69,03% dari target).
Sebagai kesimpulan, kinerja APBN tetap terjaga solid dalam mengawal pemulihan perekonomian Sumsel yang ditandai dengan aktivitas konsumsi dan produksi tetap positif serta
inflasi yang terkendali. APBN tetap berkinerja baik ditandai dengan tumbuhnya realisasi pendapatan dan belanja dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *