Peringati Perang 5H5M di Palembang, Komunitas SCB dan Palembang Good Guide Gelar Ziarah
Poto:
Dalam rangka memperingati Peristiwa Perang 5 Hari 5 Malam (5H5M) di kota Palembang , Komunitas Sahabat Cagar Budaya (SCB) dan Palembang Good Guide menggelar kegiatan ziarah bertajuk “Meet The Heroes”, Jumat (31/12) malam di Taman Makam Pahlawan Kesatria Ksetra Siguntang, di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang.
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Dalam rangka memperingati Peristiwa Perang 5 Hari 5 Malam (5H5M) di kota Palembang pada tanggal 1 sampai 5 Januari 1947, Komunitas Sahabat Cagar Budaya (SCB) dan Palembang Good Guide menggelar kegiatan ziarah bertajuk “Meet The Heroes”, Jumat (31/12) malam di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kesatria Ksetra Siguntang, di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang. Hadir dua orang sejarawan dari Universitas Sriwjaya (Unsri) Farida Wargadalem dan Syafruddin Yusuf.
Kegiatan diawali dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan di tengah TMP Kesatria Ksetra Siguntang. Selepas penghormatan dilanjutkan dengan doa bersama dan tabur bunga di makam dr. Ak Gani, Kapten A. Rivai dan Nurlaela (wanita PMI yang gugur dalam perang 5 hari 5 malam).
Kegiatan berlangsung dengan khidmat setelah kegiatan tabur bunga dilanjutkan dengan renungan sejarah yang disampaikan oleh sejarawan Sumsel Farida R Wargadalem didampingi Syafruddin Yusuf.
Menurut Panitia Pengatur Acara, Bung Zaim, kegiatan ini bertujuan untuk “menemui” pahlawan salah satunya dengan melaksanakan ziarah dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Kesatria Ksetra Siguntang, di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang. “Malam hari tidak menyurutkan semangat para peserta yang datang untuk mengikuti kegiatan ini,” katanya.
Sejarawan Sumsel Farida R Wargadalem mengapresiasi kegiatan seperti ini digelar di tengah ramai petasan dinyalakan oleh masyarakat umum.
“Sebagai representasi, kita yang justru merenungkan jasa para pahlawan dalam perang 5 hari 5 malam di di Taman Makam Pahlawan Kesatria Ksetra Siguntang, “ katanya.
Sedangkan sejarawan Sumsel Syafruddin Yusuf menilai kegiatan ini sangat perlu dilakukan untuk menyadarkan kembali betapa generasi sekarang tidak boleh melupakan perjuangan dari para pejuang. “Dilihat dari situ kan , mempertahankan kemerdekaan itu bukan hanya dilakukan satu kelompok saja tapi semua etnis bukan cuma suku , “ katanya. (*)
