Pangdam II/Sriwijaya Pantau Pelaksanaan Pemilu di Lapas Perempuan Palembang
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Panglima Kodam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adil melakukan pemantauan pelaksanaan Pemilihan Umum di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Rabu (14/2) pagi. Kedatangannya disambut langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel, Bambang Haryanto.
Disampaikan Bambang, bahwa saat ini Lapas Perempuan Palembang memiliki Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebanyak 582 orang, akan tetapi yang memiliki hak pilih dan dapat mencoblos pada pemilu ini hanya 432 orang.
Mengapa jumlah WBP dan jumlah pemilih tidak sinkron, Bambang menjelaskan bahwa selisih tersebut karena NIK warga binaan saat pendataan pemilih tidak tervalidasi, serta data NIK dan KK-nya tidak sinkron.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sumsel tersebut melanjutkan, bahwa Lapas Perempuan Palembang memiliki 2 TPS khusus, yaitu TPS 901 yang memiliki mata pilih 157 orang dan TPS 902 yang memiliki mata pilih 275 orang. Selain itu, ia juga menyinggung tentang petugas lapas yang menjadi KPPS, yakni berjumlah 14 orang, masing masing 7 orang di setiap TPS, serta terdapat 2 Linmas pada masing-masing TPS. “Selain WBP, ada juga 18 orang termasuk KPPS dan Linmas yang ikut mencoblos di sini, serta 3 pegawai merupakan pegawai yang sedang bertugas namun bukan domisili Palembang,” tambahnya.
Di hadapan Pangdam II/Swj, Bambang memastikan bahwa Lapas Perempuan Palembang dan seluruh Lapas/Rutan/LPKA se-Sumsel berkomitmen mendukung penuh pemilu 2024 ini, dan memastikan bahwa proses pemungutan suara berjalan aman dan lancar sehingga warga binaan dapat memberikan suara secara rahasia dan tenang tanpa intervensi dari pihak mana pun.
Panglima Kodam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adi menyampaikan bahwa ia dan jajaran ingin terjun langsung ke lapangan dan menyaksikan pelaksanaan pesta demokrasi 5 tahun sekali tersebut, di lingkungan lapas.
Beberapa hal yang menjadi fokus kunjungan berkaitan dengan jumlah mata pilih, lokasi dan alur TPS khusus bagi para WBP, hingga mitigasi pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtib). “Semoga pelaksanaan pesta demokrasi di TPS khusus ini dapat berjalan aman, kondusif, dan terkendali dari awal hingga akhir. Selalu siaga dan waspada,” katanya. (rel)