OPINI: Menyongsong 2022, Tahun Pemanasan Politik
Oleh : Jaka Pratama, S. Pd
(Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumatera Selatan)
SEBENTAR lagi tahun 2021 akan segera berlalu, kita akan bersiap menyongsong pergantian tahun 2022. Semua orang akan melakukan resolusinya mempersiapkan diri agar menjalani tahun 2022 dengan baik, yang jelas lebih baik dari tahun sebelumnya. Momen penting akan jauh-jauh hari dipersiapkan, tidak terkecuali momen-momen di dunia politik.
Ya, saya menyebutnya tahun 2022 akan menjadi tahun pemanasan bagi dunia perpolitikan di tanah air. Memang, pesta demokrasi di negeri ini baru akan dilaksanakan di tahun 2024, baik itu Pemilihan Legislatif, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, sampai dengan Pemilihan Kepala Daerah. Akan tetapi star permulaan kesuksesan karir politik akan dimulai di tahun 2022, baik tidaknya menjalani proses politik di tahun 2022, akan sangat berpengaruh besar terhadap kesuksesan di tahun 2024.
Sudah menjadi “rumus baku” dalam dunia perpolitikan, persiapan dalam menghadapi pesta demokrasi akan dimulai 2 tahun sebelum hari-H, oleh karena itu semua persiapan harus dilakukan dan dijalankan di tahun 2022 ini, semua roda harus dijalankan, semua amunisi harus disiapkan, semua potensi harus dikeluarkan.
Ini semua berlaku bagi seluruh elemen yang akan terlibat di dunia politik, baik bagi para calon legislatif, calon Presiden, dan Calon Kepala Daerah.
Bagi mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai calon legislatif akan memulainya dengan pendekatan Partai Politik, bagi petahana, tentu ini bukan sebuah masalah, karena Partai Politik sudah ada di dalam genggaman, tinggal menjaga kantong-kantong suara, namun bagi para pemula yang pertama kali ingin ikut Pemilihan Legislatif, tentu langkah awal untuk menentukan dan bergabung dengan partai Politik menjadi sangat penting, dan menjadi momen yang sangat krusial.
Mereka harus memilih Partai yang benar-benar sejalan, dan yang lebih penting Partai yang memberikan peluang terbesar untuk menjadikannya sebagai Anggota Legislatif.
Tahun 2022 menjadi tahun yang sangat tepat bagi mereka untuk bergabung ke Partai Politik pilihannya, merintis Karir politiknya di Partai tersebut, sampai pada saatnya nanti mendapatkan kepercayaan dari Partai Politik tersebut sabagai salah satu calon yang potensial.
Selain mengamankan Partai Politik, menentukan Daerah Pemilihan (Dapil) juga sangat penting, karena banyak sekali contoh kegagalan beberapa calon legislatif dalam pertarungannya disebabkan karena salah memilih Dapil, dimana suara-suara potensial yang diharapkan mendongkrak suaranya, justru tidak berada di Dapilnya.
Bagi calon Presiden dan Wakil Presiden, tahun 2022 akan menjadi tahun yang panas, persaingan dan tensi politik akan lebih tajam dirasakan. Apalagi Pilpres tahun 2024 nanti tidak diikuti oleh petahana, yang membuat peta persaingan Capres semakin terbuka bagi siapapun, dan tahun 2022 akan menjadi tahun yang sangat ramai para bakal Calon Presiden untuk mempromosikan dirinya, karena tahun 2022 akan menjadi penentuan, pantas atau tidaknya, layak atau tidaknya dirinya mencalonkan diri sebagai calon Presiden.
Sejumlah nama memang sudah banyak muncul, mulai dari Kepala Daerah, Menteri, ketua Partai, Anggota DPR, Hingga Kalangan TNI dan Polri, semua berlomba-lomba meraih simpati Masyarakat. Berbagai lembaga surveypun sudah berapa kali merilis hasil surveynya di Tahun 2021, namun demikian, hasil survey di tahun 2021 diyakini belum menjadi gambaran sesungguhnya peta politik, di tahun 2022 inilah akan menjadi acuan dan tolak ukur dalam menentukan calon Presiden yang akan diusung di 2024 mendatang.
Mengacu pada aturan Presidential Threshold, dimana Calon Presiden bisa diusung oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dengan 20 persen jumlah Kursi DPR RI atau 25 Persen Suara Nasional, tentu sedikit banyak menghambat para kandidat untuk meraih tiket pencalonan, dengan kata lain, Partai Politik akan menjadi kunci sentral dalam penentuan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.
Partai Politik pasti akan memilih calon yang benar-benar memiliki kans besar untuk menang, oleh karena itu menjadi sangat penting bagi para Bakal Capres dan Cawapres untuk meraih sebanyak-banyaknya simpati masyarakat, agar namanya terus berada di deretan teratas dari segi popularitas maupun elektabilitas , dan tahun 2022 ini menjadi tahun yang sangat tepat untuk mengeluarkan seluruh amunisi, dan potensi yang dimilikinya.
Terakhir, para calon kepala Daerah, sangat menarik karena Pilkada akan dilangsungkan setelah Pileg dan Pilpres di tahun 2024, dan lebih menariknya lagi sebagian besar petahana kepala Daerah akan habis periodenya di tahun 2022 dan tahun 2024, itu artinya momen bagi para petahana untuk mempertahankan posisinya akan memiliki sedikit ganjalan, dan ini akan menjadi celah yang terbuka bagi para penantangnya.
Kesimpulannya, jangan kaget, jika di Tahun 2022 seluruh lini kehidupan kita akan diramaikan dengan pesona para calon-calon pengambil kebijakan di negeri ini.
Di tahun 2022 ini kita akan semakin sering melihat baliho berisikan foto-foto para tokoh yang disertai dengan ucapan, semboyan penuh makna, status media sosial diramaikan dengan para tokoh yang sibuk memberikan ucapan, memberikan bantuan, dikemas dengan kata-kata manis penuh makna, namun makna sesungguhnya adalah menyongsong kemenangan di tahun 2024. (*)
