Webinar “Mengglobal di Era Digital Selama Pandemi Covid-19” Diikuti 313 Peserta
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Era digitalisasi saat ini mengharuskan manusia untuk beralih dan lebih dekat dengan online, terlebih selama pandemi Covid-19, literasi digital menuntut semua pengguna untuk memanfaatkannya dengan baik. Contohnya, usaha bisa menggunakan online, belajar hingga apa pun aktivitas dapat dilaksanakan melalui digital.
Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Webinar gratis dengan tema “Mengglobal di Era Digital”, Rabu (9/6).
Webinar ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang Researcher, Dosen dan Conten Creator dan pustakawan dan diikuti 313 peserta dengan Keynote Speech Samuel A. Pangerapan dari Dirjen Aptika Kementerian Kominfo. Sedangkan narasumber Dr. Salim Mustofa– Senior Researcher BATAN, Wasekjen IABIE/Sekjen IJBNet, Kharisma Danang Yuangga, S.Pd., M.Pd. – Dosen dan Conten Creator, Dr. Ir. Diah Kusuma Pratiwi, M.T – Dosen Fakultas Teknik Mesin Universitas Sriwijaya, Ahmad Subhan, M.IP – Pustakawan dan Pegiat Komunitas Sejarah.
Juga menghadirkan Key Opinion leader @andromeda_mercury yang merupakan Presenter TvOne dan Content Creator Youtube dengan MC Chindy Puri Salsabillah.
Acara dimulai pada pukul 09.00 yang dibuka oleh moderator yaitu Chindy Puri Salsabillah, lalu dilanjutkan dengan menayangkan tayangan Indonesia Raya. Setelah menayangkan Indonesia Raya selesai, dilanjutkan dengan menayangkan video keynote speech yaitu Samuel A. Pangerapan – Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.
Dilanjutkan key opinion leader yaitu Andromeda@andromeda_mercury – Presenter TvOne dan Content Creator Youtube yang menjelaskan Cara masyarakat mengkonsumsi informasi yang berubah dari dulu yang menggunakan media konvensional ke media digital juga membuat pihaknya harus ikut berubah mengikuti cara masyarakat tersebut. Dengan tema Mengglobal di Era Digital harus disikapi oleh peserta dengan mengikuti materi dengan baik yang disampaikan oleh narasumber.
Sedangkan Kharisma Danang Yuangga, S.Pd., M.Pd– Dosen dan Conten Creator, dengan tema “Digital Safety-Mengendalikan Hoax”.
Menurutnya, budaya orang Indonesia yang bangga ketika mereka dapat menyebarkan berita pertama kali. Mengendalikan penyebaran hoax dapat dilakukan oleh beberapa segmen yaitu pemerintah, plaforms sosial dan masyarakat. Pada masa pandemi Covid-19 juga terjadi banyak berita Hoax di antaranya mulai dari teori konspirasi, alternatif pengobatan, hingga penggunaan chip pada vaksin.Pengendalian berita hoax dari pemerintah dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya, penegakan hukum yang tegas, pemerintah mengambil posisi sebagai penengah, melibatkan penyelenggara platform, pemerintah membuat situs/aplikasi untuk memberikan informasi, menindak tegas setiap penyebaran berita hoax, dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Melawan hoax dari diri sendiri dapat dilakukan dengan cara melatih diri untuk bersikap kritis, mengutamakan informasi dari sumber kredibel, belajar mengurangi bisa informasi.
Sedangkan Dr. Salim Mustofa. – Senior Researcher BATAN, Wasekjen IABIE/Sekjen IJBNet, dengan tema “Pandemi Mendorong Akselerasi Proses Digital” menjelaskan dampak pandemi pada berbagai sektor diantaranya yaitu penurunan tingkat ekonomi, terjadinya learning loss pada bidang pendidikan, penurunan jumlah kedatangan wisatawan serta penerbangan pada bidang pariwisata.
Dampak positif pandemi adalah adanya akselerasi digital di berbagai sektor seperti lonjakan pengguna internet, pengguna aplikasi online, ritel daring naik serta penggunaan televisi naik semenjak PSBB. Pada akhirnya pandemi memberi dampak terkait akselerasi positif pada perkembangan proses digital di masyarakat. Sedangkan Dr. Ir. Diah Kusuma Pratiwi, M.T – Dosen Fakultas Teknik Mesin Universitas Sriwijaya. Dengan tema “Pentingnya Memiliki Digital Skill Dimasa Pandemi Covid-19” menjelaskan literasi Digital ada 4 pilar diantaranya, etis bermedia digital, aman bermedia digital, cakap bermedia digital dan budaya bermedia digital. Digital skill yang harus dimiliki dimasa Pandemi Covid-19 seperti saat ini adalah kemampuan di antaranya skill terkait olah data dalam bentuk big data analysis, penggunaan mesin pencari yang bijak dan sehat.
Narasumber terakhir , Ahmad Subhan, M.IP – Pustakawan dan Pegiat Komunitas Sejarah, dengan tema “Melek Digital, Melek Sejarah, Melek Budaya” menjelaskan secara umum, kemampuan manusia sebelum melek digital adalah kemampuan kita untuk memahami sejarah atau kejadian sebelum terjadinya serta bagaimana konteks budaya menyertainya. “Seharusnya kegiatan dalam rangka memperdalam wawasan kita tentang sejarah atau budaya sebuah objek baik wilayah atau seseorang maka jarak bukan lagi menjadi penghalang. Karena pada era digital seperti saat ini sumber-sumber tersebut sudah dapat diakses dengan mudah melalui sumber-sumber yang telah tersedia secara mudah,” katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar)) Kota Palembang Ir. H. Kemas Isnani Madani, M.TP., M.Si., IAI dengan materi Digitalisasi Pariwisata Palembang di Masa Pandemi Covid-19.
Menjelaskan upaya digitalisasi pariwisata kota Palembang antara lain melalui program pemasaran dan promosi secara digital yang didukung oleh media sosial yang kuat. Media sosial milik Dinas Pariwisata kota Palembang terus berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir khususnya dalam pengelolaan tim Digital Marketing (DM) Dispar kota Palembang yang berupaya memberikan informasi dan perkembangan
Dalam sesi tanya jawab pertanyaan muncul dari Irfan Setiawan kepada Dr. Ir. Diah Kusuma Pratiwi, M.T tentang Cara memasarkan produk UMKM agar diterima di pasar global?
Menurut Diah, kelengkapan terkait prosedur dan syarat yang harus terpenuhi selain kualitas yang harus terus ditingkatkan.
Pertanyaan lain dari Pak Angger kepada Ahmad Subhan, M.IP yang menanyakan soal adakah akses untuk orang yang ingin upload data untuk dikurasi dan selanjutnya dapat disebar sebagai sumber data?
Dijawab oleh Subhan , secara sederhana kita dapat melakukan cek data pada sumber-sumber yang dipercaya misalnya langsung ke situs-situs bersangkutan. Selain itu dapat melalui sumber-sumber terpercaya. Sedangkan Suryati, Runner Literasi Digital wilayah Palembang mengatakan, segmen peserta webinar kali ini adalah mahasiswa.“Kita berharap lewat webinar ini dapat memotivasi masyarakat agar semakin melek dan cakap dalam menguasai kemajuan dunia digital,” tukasnya.
Webinar selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2021 dengan tema Trend Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital dan diharapkan masyarakat dapat mengikuti webinar mendatang,” katanya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 yang lalu telah mencanangkan Program Nasional (Prognas) Literasi Digital 2021. Program ini menyasar 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota dengan target peserta 1.067.854 peserta dari unsur kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, guru dan orangtua, pelajar/mahasiswa, ASN/TNI/POLRI, petani/nelayan/pelaku UMKM, LSM/komunitas, dan masyarakat umum lainnya, termasuk di wilayah Provinsi Sumsel.
Program Nasional Literasi Digital ini merupakan kegiatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Direktorat Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika yang dilaksanakan oleh pihak ketiga PT Permata Cendikia Indonesia (PT PCI).
Sumsel dalam Prognas Literasi Digital ini termasuk Regional 4 tergabung bersama Bangka Belitung (Babel), Jambi, Bengkulu, dan Lampung. Kegiatan tersebut akan berlangsung sepanjang Juni sampai Desember 2021. Prognas Literasi Digital dikemas dalam bentuk seminar online (webinar) di wilayah Kota Palembang ini akan melaksanakan sebanyak 103 kali webinar dengan narasumber setiap kegiatan 2 orang narasumber nasional dan 2 narasumber lokal. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan secara masif dan melibatkan banyak peserta secara online di Palembang, yang persiapannya PT PCI telah menugaskan panitia lokal di setiap kabupaten/kota yang menjadi sasaran. (*)
