NasionalNUSANTARAPalembang

Kemenkominfo Ajak Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital

PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Belajar online sudah jadi kebutuhan dimana-mana. Bahkan sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Mau tau bagaimana caranya agar belajar online bisa sukses dan berhasil dengan optimal?
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI tak hentinya menyikapi situasi saat ini dengan meliterasi masyarakat. Era digitalisasi ini disikapi dengan berbagai cara, di antaranya dengan membuat program Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di seluruh Indonesia. Khusus di Kota Palembang kegiatan sudah berlangsung sejak awal tahun 2021 lalu.
Seperti yang dilakukan kali ini dengan pencerdasan anak bangsa melalui Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kota Palembang yang digelar Kamis (25/11) pukul 09.00 – 12.00 WIB dengan tema “Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital”. Adapun narasumber yang dihadirkan di antaranya Ir. Prayudi Widyanto, MM (Professional Bussiness Coach, Muhaimin, S.IP, MA (CEO Nextup ID), Lastri Widya Astuti, M.Kom (Kepala Lembaga Pengembangan Akademik dan Penjaminan Mutu/LPAPM Universitas IGM Palembang) dan Prima Iswarti, S.Pd (Kepala SMP Negeri 47 Palembang).
Moderator Ayu Irti Batul Qalby yang memandu webinar selama lebih kurang empat jam membuat suasana webinar menjadi sangat menarik dan bermanfaat. Tak lupa Key Opinion Leader yang asli Wong Plembang, Andromeda Mercuri @andromeda_mercury (Host TV Nasional, Jurnalis) juga berbagi tips dan pengalaman. Pria yang merupaka jurnalis salah satu televisi swasta nasional ini dalam banyak kesempatan selalu berbagi tips dan pengalaman. Presenter, jurnalis dan moderator ini menegaskan pentingnya mengali potensi di ruang digital. “Gali terus apa yang ada di internet. Kolaborasi dengan orang lain juga dimanfaatkan. Belajar belajar dan belajar. Jangan hanya melihat dunia internet sebagai hiburan tapi banyak hal yang positif yang jadi pembelajaran. Aplikasi positif bisa menjadi peluang belajar dan peluang bisnis ke depan,” ujarnya.
Narasumber pertama, Muhaimin, S.IP, MA (CEO Nextup ID) yang menyajikan materi tentang Keamanan Digital selama lebih kurang 20 menit. “Tips Internet Sehat dan Aman dalam perspektif keamanan digital. Sebelumnya, apa itu Insany? Sebuah program untuk meliterasi masyarakat Indonesi berinternet sehat dan aman. Ada beberapa bagaimana Kominfo mensharing konten-konten yang masuk di internet. Selanjutnya, situs-situs untuk penanganannya dengan bermacam-macam panel yang ada. Antisipasi berinternet sehat perlu dilakukan. Internet saat ini jadi ruang publik yang tinggi dengan 8 jam lebih per hari digunakan manusia untuk berinteraksi,” ujarnya.
Muhaimin juga menyebutkan dampak negatif dengan bermacam-macam seperti cyberbullyng dan sebagainya. Selain itu, ada beberapa perangkat pengamanan baik software maupun hardware yang dikemukakan Muhaimin. Berbagai macam penipuan yang terjadi di internet yang bisa setiap saat datang dan kejahatan-kejahatan siber lain yang bisa menjebak pengguna internet. Ada banyak cara dipergunakan oknum untuk melakukan sesuatu dengan tujuan mengambil keuntungan semata dan ini lebih identik dengan penipuan.
Bagaimana menjaga keamanan terutama anak usia kecil dalam berinternet? Kita harus dampingi, batasi dan jaga seimbang kegiatan fisik dan online mereka. Untuk menjaga itu persiapkan diri kita dulu dengan melakukan beberapa hal seperti persiapkan pasword yang aman dengan mengkombinasi kata sandinya. Kode OTP pun perlu ekstra hati-hati mengamankannya. Update terus perkembangan di ruang internet kita. “Tapi perlu juga diingat bahwa tak selamanya ruang digital menakutkan, tapi yang positif juga banyak seperti situs pembelajaran, google class room, dan sebagaimana yang bermanfaat. Tips internet sehat dan aman yaitu hindari klik situs-situs ilegal. Selanjutnya, jaga identitas pribadi, tidak merespon spam, hapus pertemanan dengan orang yang tidak dikenal, jangan sembarang download karena waspadai virus, dan masih banyak lainnya,” kata Muhaimin.
Ir. Prayudi Widyanto, MM (Professional Bussiness Coach) yang seharusnya tampil pada sesi pertama, kali ini memaparkan tentang Kecakapan Digital.
Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital. Prayudy di awal pemaparan menyapa seluruh peserta dan terima kasih kepada Ciber Kreasi dan Komenkominfo. Perusahaan IT dan konseptor dan memiliki beberapa toko di market place dan punya sertifikat profesional dan manajemen sumber daya manusia.
Pemaparan dimulai dengan perkembangan internet di dunia. Bagaimana memahami kemampuan digital yang berkembang? Definisi digital disebutkan Yudy dengan menjabarkan dengan kegiatan sehari-hari seperti menggunakan internet, menggunakan laptop, komputer dan sebagainya. Masa pandemi yang terjadi saat ini memaksa kita mempergunakan sistem dengan menyesuaikan kondisi pandemi. Digital skill yang dituntut tentunya perlu dimiliki agar aman. Untuk memahami digital skill ada 7 item seperti critical thinking, kolaborasi, dsb. “Critical thinking perlu karena dalam dunia digital setiap detik datang informasi dari berbagai sudut. Jika kita tak memiliki pemikiran yang kritis maka tak bisa menyaring untuk sharing informasi itu,” kata Yudy.
Perlu juga keamanan online safety dengan beberapa tipsnya agar kita tau risiko yang bakal terjadi dan apa yang harus diantisipasi. Selanjutnya, digital culture yang tidak bisa ditinggalkan meski sudah berdigital. “Rasa cinta terhadap produk lokal dan budaya ketimuran tetap dijaga meski dalam ruang digital. Ini menimbulkan rasa kebanggaan sekaligus kehati-hatian dalam berselancar di dunia digital,” ujarnya yan pada pemaparan ini lebih mencontohkan kepada kegiatan sehari-hari dalam rangka meliterasi diri.
Komunikasi dan etika disebutkan Yudy tetap harus dijaga meski di ruang digital. Justru disebutkannya kesempatan lebih banyak ketimbang di ruang terbuka. Lintas waktu dan jarak bisa dilakukan dengan etika komunikasi di ruang digital. Yudy juga menyarankan agar kita mengenal perangkat digital baik secara teknis maupun secara pengetahuan.
Selain itu aplikasi pembelajaran terutama buat para pelajar juga bisa dimanfaatkan. “Aplikasi sebagai media pembelajaran diharapkan bisa mengubah mainset kita ke arah yang positif dan lebih baik lagi ke depan terutama ketika berada di ruang digital,” kata Yudy.
Lastri Widya Astuti, M.Kom (Kepala Lembaga Pengembangan Akademik dan Penjaminan Mutu/LPAPM Universitas IGM Palembang) sebagai narasumber ketiga juga selama 20 menit memaparkan materi tentang Literasi Digital: Membangun Karakter Generation Z Berbudaya Pada Era Pandemi.
Menurutnya, Forbes Magazine membuat survei tentang generasi Z di Amerika Utara dan Selatan, di Afrika, di Eropa, di Asia dan di Timur Tengah, dimana hasilnya. Hasil penelitian Goldman Sachs tentang keterhubungan Generasi Z dengan Internet, dimana hasilnya: “hampir setengah dari Genarasi Z terhubung secara online selama 10 jam sehari atau lebih”.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menyeimbangkan ilmu pengetahuan (iptek) dengan ilmu agama (imtak), sehingga Individu memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. “Karakter bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang terkandung di antaranya Religius, Toleransi, Displin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Cinta Tanah Air, Demokrasi,Menghargai Prestasi, Bersahabat dan komunikasi, Bertanggung Jawab, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan dan Peduli Lingkungan dan Sosial. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia, menyebutkan. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,’ ujarnya seraya menambahkan peran aktif orangtua, sekolah, guru dan lingkungan. Selanjutnya faktor dari memanfaatkan teknologi informasi, pemilihan teknologi pembelajaran, serta adaptasi terhadap perkembangan global.

Prima Iswarti, S.Pd (Kepala SMP Negeri 47 Palembang) sebagai narasumber pamungkas pada webinar kali ini juga tak kalah seru. Prima yang mendefinisikan belajar online atau e-learing adalah salah satu metode proses belajar mengajar yang menggunakan internet dan perangkat teknologi dalam menyampaikan materi pada siswa yang berada di rumah. Menurutnya, siswa harus belajar online karena situasi disebabkan beberapa faktor di antaranya pandemi melanda sjeak maret 2019 sehingga memaksa sistem pendidikan di Indonesia yang selama ini melalui tatap muka (luring) di sekolah berubah menjadi sistem online (daring) di mana siswa belajar dari rumah melalui platform digital pembelajaran dari guru ke siswa.
Selanjutnya, prima menyabarkan 8 manfaat belajar online sebagai metode pembelajaran terkini di antaranya: 1. Praktis dan fleksibel Manfaat online learning yang pertama adalah dari segi kepraktisan. Dengan online learning, interaksi antara guru dan siswa akan lebih praktis karena tidak harus menempuh perjalanan untuk bertemu. 2.Pendekatan yang lebih sesuai Online learning menggunakan pendekatan teknologi yang lebih sesuai pelajar masa kini dibandingkan metode konservatif belajar di kelas. 3. Pengalaman belajar yang menyenangkan Online learning sudah melepaskan item-item pembelajaran di kelas seperti guru dengan spidol dan papan tulis, serta siswa dengan catatan dan pulpen. 4. Lebih personal Beberapa teknik online learning mungkin menggunakan materi-materi yang bersifat satu arah, namun banyak juga yang sudah menyediakan komunikasi dua arah. 5. Hemat waktu dan biaya Dalam pembelajaran konvensional selama dua jam, misalnya, dibutuhkan waktu setidaknya 3 jam hingga kelas dimulai karena perpindahan ruang. Baik guru dan siswa harus sama-sama menempuh waktu perjalanan untuk mencapai kelas yang digunakan untuk belajar. 6. Mudah didokumentasi Dengan metode pembelajaran konvensional, siswa perlu mencatat atau untuk membuat salinan materi pelajaran untuk diri mereka. 7. Ramah lingkungan Dengan berkurangnya mobilitas, secara tidak langsung kamu sudah mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor.8. Alternatif selama social distancing Wabah covid-19 membuat kita harus membatasi interaksi sosial untuk memutus rantai penyebarannya, termasuk proses belajar mengajar di kelas. “Kesimpulannya, Dari 8 manfaat diatas dapat disimpulkan bahwasannya pembelajaran online memiliki banyak sekali manfaat. Bisa menghemat biaya dan waktu, lebih praktis dan flexibel, pendekatan yang lebih sesuai, pengalaman belajar yang menyenangkan, lebih personal, mudah didokumentasikan, ramah lingkungan karena bisa mengurangi penggunaan kertas, dan yang terakhir alternatif selama social distancing. Seperti yang kita bersama ketahui, bahwasan nya negeri kita Indonesia, bahkan seluruh dunia lagi di timpa masalah wabah virus COVID-19,” ujar Prima.

Prima juga menuliskan cara sukses belajar online dengan kemampuan literasi digital yaitu di antaranya memahami pengertian belajar online (elearning) bagi guru dan siswa, mengetahui manfaat dan kekurangan dari online learning dan cara mengatasinya. “Literasi digital, mengetahui prinsip dasar literasi digital di sekolah, mengenal contoh literasi digital, mengetahui tantangan literasi digital. Kalau memahami 7 poin ini maka siswa akan sukses belajar online. Pendekatan yang lebih sesuai Online learning menggunakan pendekatan teknologi yang lebih sesuai pelajar masa kini dibandingkan metode konservatif belajar di kelas. Pengalaman belajar yang menyenangkan Online learning sudah melepaskan item-item pembelajaran di kelas seperti guru dengan spidol dan papan tulis, serta siswa dengan catatan dan pulpen,” ulasnya.

Webinar dibuka dengan menayangkan Lagu Indonesia Raya yang diikuti semua peserta webinar dan dilanjutkan dengan penayangan video keynote speech yaitu Semuel A Pangerapan, Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo RI. Lantas keynote speech kedua disampaikan Wali kota Palembang H Harnojoyo yang mengapresiasi penyelenggaraan webinar tersebut.
Lebih lanjut dalam sesi tanya jawab, moderator mempersilakan empat penanya terpilih untuk menyampaikan pertanyaan secara langsung kepada keempat narasumber secara berurutan. Karena antusias peserta cukup tinggi untuk bertanya, moderator juga memilih enam peserta lagi untuk berkesempatan mendapat hadiah langsung berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp 100 ribu.
Terpisah, Suryati Ali selaku Runner Literasi Digital wilayah Palembang Sumsel membenarkan bahwa webinar yang digelar Kemenkominfo RI bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel. “Melalui kegiatan literasi digital ini, sesuai dengan arahan Kemenkominfo untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat khususnya di wilayah kota Palembang melalui gerakan Webinar Literasi Digital 2021 Kota Palembang. Peserta hari ini cukup memuaskan yaitu di angka 546 peserta. Alhamdulilah semoga besok juga diminati masyarakat dalam rangka pencerdasan atau literasi diri” kata Suryati yang membenarkan bahwa webinar yang digelar Kemenkominfo RI bekerjasama dengan Pemkot Palembang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel diikuti secara daring ada 546 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, dosen dan kalangan umum.
Selanjutnya webinar Gerakan Nasional Literasi Digital Nasional 2021 Kota Palembang akan digelar kembali Jumat 26 Nopember 2021 pukul 09.00 – 12.00 WIB dengan tema “Kecanduan Internet : Ubah Konsumtif Menjadi Produktif”.
Adapun narasumber di antaranya Anwar Fattah ST MTI PhD (Dosen dan Cyber Security Officer IT PHKT), Rizki Hesananda SKom MKom (Lecture dan Programmer), Vegitya Ramadhani Putri SH SAnt MA LLM (Antropolog dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya) dan Drs Ramot Siahaan MSi (Kepala SMK Negeri 4 Palembang).
Bagi yang ingin bergabung dapat melakukan Pendaftaran melalui tautan : https://event.literasidigital.id/form/18178, Link Zoom: https://us02web.zoom.us/j/3679338663. (sf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *