Bupati Banyuasin: Saya Mau Tarif Penyeberangan Gratis Untuk Masyarakat Banyuasin
BANYUASIN,MEDIA SRIWIJAYA — Pemerintahan Kabupaten Banyuasin lakukan rapat penetapan tarif penyebrangan Sri Menanti – Karang Baru Banyuasin, Kamis (10/3) bertempat di ruang rapat Bupati Banyuasin
Ini merupakan lanjutan kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan launching peluncuran kapal penyebrangan 150 GT KMP Puteri Leanpuri Tanjung Api Api, tipe double ended lintas Sri Menanti – Karang Baru oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat, melalui oleh Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyebrangan Kementerian Perhubungan RI di PT. Mariana Bahagia Kabupaten Banyuasin, yang sudah diawasi oleh Biro Standarisasi Indonesia.
Bupati Banyuasin, H Askolani mengatakan, ini adalah salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Banyuasin, sebagai salah satu sarana pendukung konektifitas penyebrangan dan angkutan pendukung perekonomian, sekaligus penghubung dua akses sungai dari Sri Menanti ke Karang baru Kabupaten Banyuasin. Dimana pelabuhannya sendiri sudah mendekati penyelesaian, dan diharapkan juga nantinya kapal angkutan ini menjadi salah satu sarana akomodasi masyarakat di wilayah perairan di Kabupaten Banyuasin. “Hari ini kita melakukan rapat terkait tarif penyebrangan Sri Menanti – Karang Baru Banyuasin, yang dimana kapal ini merupakan salah satu pendukung sarana perekonomian wilayah,” katanya.
Bupati Banyuasin menambahkan, jika memang pembangunan pelabuhan dan pemaksimalan tranportasi penyeberangan kapal ini diperlukan, untuk pemaksimalan integrasi wilayah, juga membantu Pemerintah Kabupaten Banyuasin dalam meminimalisir biaya pembangunan jembatan, dengan penghubung lewat jalur air menggunakan kapal penyebrangan, nantinya bisa dimaksimalkan untuk pembangunan lain. Sedangkan terkait dengan biaya tarif yang diajukan tidak begitu memberatkan masyarakat, juga pihak Banyuasin akan mengejar penyelesaian dermaga penyebrangan yang nantinya menjadi fokus utama dalam pendukung penghubung transportasi dan perekenomian di Banyuasin. “Target pada tahun 2023 ini akan dimaksimalkan mulai dari fungsi transportasi jalan ke dermaga, hingga penyelesaian dermaganya, sehingga pertumbuhan dan perkembangan ekonomi terus tumbuh dan berkembang,” katanya.
Mengingat, ini bukan hanya masalah transportasi saja, namun dalam kegiatan masyarakat di wilayah perairan Banyuasin, angkutan sungai dan laut merupakan transportasi budaya yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari hari.
Bupati H Askolani menginginkan gratis angkutan untuk masyarakat Banyuasin, namun dikarenakan adanya operasional, kru kapal dan pegawai pelayanan pelabuhan yang membutuhkan biaya, namun Bupati Banyuasin tetap meminta untuk mengurangi lagi biaya penyebrangan, dan meminta pertimbangan untuk pengkajian tarif ke. “Kita minta untuk pengajuan tarif penyeberangan minim untuk masyarakat, bahkan kalau bisa gratis untuk masyarakat Banyuasin, namun dikarenakan ada biaya untuk crew dan pegawai jadi ada biaya tarif, namun harus murah untuk warga,” tegasnya.
Sementara, pihak PT ASDP Kementerian BUMN Cabang Bangka Cristhoper Samosir menyampaikan, kisaran usulan tarif, yang akan dijadikan biaya penyebrangan angkutan lintasan Srimenanti – Karang Baru, antara lain, untuk penumpang perorangan diusulkan biaya Rp 15.000/orang sedangkan untuk kendaraan pribadi dan angkutan Untuk motor diusulkan biaya Rp 31.000. “Danendaraan Pribadi dan Angkutan dibagi beberapa segmen, kendaraan Gol I diusulkan biaya Rp 19.000, kendaraan golonga. II diusulkan Rp 31.000, kendaraan golongan III diusulkan Rp 64.000, golongan IV kendaraan penumpang diusulkan Rp 385.000, kendaraan barang diusulkan Rp 212.000, holongan V kendaraan penumpang diusulkan Rp 602.000, kendaraan barang diusulkan Rp 557.000,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, jika meminta Bupati Banyuasin untuk membantu penyelesaian usulan tarif, sebagai salah satu persyaratan mendapatkan program keperintisan. Sedangkan Kasie TSDP BPTD VII, Indah mewakili Kepala BPTD VII Sumsel Babel, mengatakan jika pihaknya akan melakukan apa yang diperlukan untuk pemaksimalan pelabuhan dan pemaksimalan pelayanan kapal penyebrangan nantinya. Pihak BPTD VII Sumsel Babel akan melakukan pemaksimalan buildir dock dan Site trial dan juga pemaksimalan kru kapal, yang nantinya sudah selesai sebelum beroperasi. “Kita akan melakukan pemaksimalan di bidang pelayanan, mulai dari apa yang diperlukan sampai pemeriksaan sebelum kapal beroperasi perdana,” tandasnya. (ydp)