HeadlineNasionalPendidikan

Belajar Daring Perlu Strategis Lo, Narsum Webinar Kemenkominfo Berbagi Tips

PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA  – Pembelajaran daring (online) saat ini menjadi momok bagi sebagian orang yang belum paham betul karena terkait dengan penguasaan bukan saja dalam hal teknologi perangkat digitalnya namun proses mengikutinya. Fenomena ini membuat Kemenkominfo melalui kegiatan Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kota Palembang berinisiatif berbagi ilmu.

Dengan tema “Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”., webinar diselenggarakan, Selasa (31/8) pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Masyarakat pun antusias mengikuti webinar dengan topik kali ini karena tercatat 868 peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti pendidik, orangtua, serta masyarakat umum.

Dr Ir Hj Tri Widayatsih MSi, narasumber Dosen Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, salah satu narasumber menuturkan, pembelajaran secara daring menjadi solusi terbaik, agar pendidikan dapat tetap berlangsung tanpa harus membuat anak-anak terkena virus corona atau coronavirus disease 2019 (covid-19). Pembelajaran daring menggunakan gawai dan jaringan internet sebagai perangkat utamanya, hal ini mau tidak mau membuat intensitas interaksi dengan internet semakin meningkat. “Murid-murid menyimak pembelajaran melalui panggilan video, maupun konferensi video, atau menggunakan sistem informasi akademik yang telah disiapkan oleh Lembaga, tugas-tugas juga dikumpulkan secara online,” urainya.

Tri menambahkan, hal tersebut ternyata selain berdampak positif juga menimbulkan dampak negatif. Dalam berbagai hal, penggunaan internet saat pembelajaran daring menimbulkan dampak negatif mulai dari terkena cyber bullying, terakses pornografi, hingga ancaman pemanfaatan data pribadi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi guru dan murid, mahasiswa dan dosen untuk bisa berinternet dengan aman saat mengelola pembelajaran daring. Sehingga dapat menjaga kualitas belajar dari rumah,” singgungnya.

Lebih lanjut dalam materi berjudul “Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah: Berinternet Aman Saat Mengelola Pembelajaran Daring”, Tri membagikan tujuh tips menjaga kualitas belajar dari rumah. Pertama dia merincikan, lakukan komunikasi secara terbuka. Sebelum melakukan pembelajaran daring, hendaknya guru/dosen melakukan komunikasi terbuka dengan murid-muridnya.

“Berikan pemahaman yang utuh tentang bagaimana mengakses internet saat proses pembelajaran. Bila perlu, buat perjanjian terlebih dahulu. Selama pembelajaran daring, murid hanya boleh mengakses situs-situs yang berhubungan dengan proses pembelajaran,” ujarnya.

Kedua, manfaatkan fitur perlindungan teknologi. Pastikan perangkat yang digunakan oleh murid-murid Anda sudah menggunakan peranti lunak dan program antivirus terbaru, dengan pengaturan privasi diaktifkan. Matikan/tutupi webcam jika tidak sedang digunakan.“Bagi murid-murid, terdapat fitur pengendalian orangtua, termasuk pencarian aman (safe search), agar setiap akses mereka aman dan positif. Ini perlu dikomunikasikan dengan orangtua agar orangtua juga bekerjasama dalam menciptakan internet aman saat pembelajaran secara daring,” ulasnya.

Tips ketiga, ajak orangtua untuk mendampingi anak saat proses pembelajaran daring sedang berlangsung. Pembelajaran daring ini memang membutuhkan partisipasi aktif dari orangtua. Orangtua menjadi perpanjangan tangan guru selama proses pembelajaran daring.

“Dengan adanya orangtua mendampingi anak-anak saat proses pembelajaran daring berlangsung. Sehingga ketika si anak mengakses internet selama pembelajaran daring berlangsung, mereka akan fokus pada situs-situs yang berkaitan dengan proses pembelajaran saja. Tidak mengakses situs lainnya,” ungkapnya.

Kemudian keempat, ajarkan untuk tetap berperilaku baik di dunia maya. Ingatkan mereka untuk selalu bersikap baik terhadap teman sekelas, mengenakan pakaian seragam, dan untuk tidak bergabung dalam panggilan video dari kamar tidur.

“Tips kelima, ajarkan untuk berani berbicara. Meskipun pembelajaran berlangsung secara daring, dorong murid-murid anda untuk tetap aktif bersuara. Katakan bahwa mereka bisa bertanya apa saja yang belum dimengerti saat proses pembelajaran. Berikan kesempatan yang luas, bagi murid yang ingin berkeluh kesah ketika mengalami pembelajaran daring ini. Dengan begitu jika ada hal-hal negatif yang dialaminya seperti cyber bullying, murid akan segera bercerita. Anda pun bisa segera membantunya,” sebut Tri.

Keenam, agar pembelajaran daring tetap berlangsung secara menyenangkan, berikan waktu istirahat. Sebagaimana pembelajaran tatap muka di sekolah, pembelajaran online juga butuh waktu istirahat. Lakukan ice breaking untuk mencairkan suasana.

“Anda juga bisa mengajak murid-murid anda melakukan kuis online setelah jam belajar daring selesai. Dengan demikian, murid-murid anda akan terhidar dari stres,” sarannya.

Tips terakhir imbuh Tri, meskipun pembelajaran secara daring, jangan lakukan pembelajaran secara online terus-menerus. Anda tidak harus mengajar online setiap hari. Kombinasikan metode belajar secara online dan offline. ”Offline di sini bukan berarti bertatap muka secara langsung ya, melainkan belajar tanpa menggunakan akses jaringan internet,” tukasnya.

Senada narasumber keempat Rozali SPd MPd yang membedah tema webinar dari sudut pandang Etika Digital. Menurut Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Palembang ini, Etika Digital sebagai panduan berperilaku terbaik di ruang digital membawa individu untuk bisa menjadi bagian masyarakat digital, berada di domain ‘kolektif, informal’.

Untuk tercapainya hasil pembelajaran yang memuaskan, Rozali mengemukan beberapa strategi orang tua dalam pendampingan belajar di era pandemi covid-19 ini. Pertama sekali kata dia, yakni membangun komunikasi yang baik.

“Orang tua disarankan untuk dapat mendengarkan anak, hindari kalimat perundungan/bullying terhadap anak, menghargai pencapaian dan pendapat anak, berdiskusi tentang masalah yang dihadapi, dan selalu mengedepankan rasa sabar. Sementara anak, aktiflah bertanya dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan dengan menerapkan komunikasi positif dan bersikaplah terbuka,” pungkasnya.

Sebelum Tri Widayatsih dan Rozali, moderator Lingga Zahran memberikan kesempatan memaparkan materi masing-masing selama 20 menit kepada dua narasumber yakni Dian Ikha Pramayanti SPt MSi, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Muhajirin, Purwakarta, Jawa Barat, dan Fitri Khusyu Aini PhD, peneliti dan co-founder Medina Farm.

Webinar ini sendiri dimulai pukul 09.00 yang dibuka oleh moderator Lingga Zahran. Kemudian menayangkan Lagu Indonesia Raya yang diikuti semua peserta webinar dan dilanjutkan dengan penayangan video keynote speech yaitu Semuel A Pangerapan, Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo RI.

Lantas keynote speech kedua disampaikan Wali Kota Palembang H Harnojoyo yang mengapresiasi penyelenggaraan webinar tersebut. Selain itu, turut hadir menghangatkan suasana dan memotivasi peserta webinar yakni Seera Safira, News Presenter dan Jurnalis TV One sebagai Key Opinion Leader (KOL).

Lebih lanjut dalam sesi tanya jawab, moderator Lingga Zahra mempersilakan empat penanya terpilih untuk menyampaikan pertanyaan secara langsung kepada keempat narasumber secara berurutan. Karena antusias peserta cukup tinggi untuk bertanya, moderator juga memilih enam penanya lagi untuk berkesempatan mendapat hadiah langsung berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp 100 ribu.

Terpisah, Suryati Ali selaku Runner Literasi Digital wilayah Palembang Sumsel membenarkan bahwa webinar yang digelar Kemenkominfo RI bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel diikuti secara daring oleh 862 orang peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, pelajar dan guru.

Untuk webinar selanjutnya imbuh Suryati, diselenggarakan Rabu (1/9) dengan tema “Saatnya Pelajar dan Guru Terampil Belajar Daring” yang bakal menghadirkan empat narasumber berkompeten antara lain Deden Mauli Darajat MSc (Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) UIN Jakarta), Rasid SSosI MA MUd (Editor Jurnal Kommunity Online Fakultas Dakwah UIN Jakarta), Drs H Damri MM MPd (Kepala SMA Negeri 4 Palembang), dan H Hadi Wijaya SPd (Kepala SMA IGM Palembang). (sf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *