HeadlinePolitik

Bawaslu: Peran Penting Media Ciptakan Pemilu Damai dan Berintegritas

PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumsel menggelar tadarus pengawasan dalam rangka sosialisasi pengawasan partisipatif para jurnalis Sumsel, di Hotel The Zuri Palembang, Senin (3/5).

Turut hadir di antaranya anggota Bawaslu RI  Divisi Pengawasan dan Sosialisasi, Mochammad Afifuddin, S. Th.I., M.Si , Ketua Bawaslu Sumsel Iin Irwanto, anggota  Bawaslu Sumsel Junaidi SE Msi.

Menurut anggota Bawaslu RI  Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Mochammad Afifuddin, S. Th.I., M.Si  mengatakan bahwa media adalah pilar keempat demokrasi. Media memiliki peran penting dalam menciptakan Pemilu yang damai dan berintegritas. “Dengan kolaborasi bawaslu dengan jurnalis tentu diharapakan dapat bekerjasama menekan masalah hoaks, berita bohong yang sedang merajalela yang menimbulkan gesekan di lapangan,” katanya.

Menurutnya, saat tahapan kosong ini tentu menjadi momentum untuk mengevaluasi, apa kekurangan yang harus diperbaiki. “Meski tidak ada pemilu, Bawaslu harus tetap aktif melakukan pelatihan dan melakukan kerja-kerja pencegahan sehingga ketika pelaksanaan pemilu, SDM Bawaslu sudah siap,” katanya.

Sedangkan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumsel, Iin Irwanto melihat keterlibatan insan pers dalam rangka melakukan pengawasan partisipatif pada pelaksanaan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) maupun Pemilihan Umum (Pemilu) sangat penting.

Menurutnya, insan pers merupakan komponen yang strategis dalam rangka ikut mensukseskan pengawasan partisipatif yang merupakan program dari Bawaslu.“Saya pikir media adalah pihak yang strategis dalam melakukan pengawasan partisipatif melalui informasi yang disampaikan media tersebut,” katanya.

Iin menambahkan, melalui peranan insan pers diharapkan Pilkada dan Pemilu yang akan dilaksanakan beberapa tahun mendatang terlaksana dengan baik dan berkualitas, melalui edukasi dan informasi yang disampaikan oleh insan pers. “Kami menyadari bahwa dalam melakukan pengawasan partisipatif ini tidak cukup jika hanya mengandalkan SDM internal Bawaslu, tentunya peranan masyarakat juga dibutuhkan. Untuk itu melalui informasi dan edukasi yang disampaikan insan pers kepada masyarakat, diharapkan Pilkada dan Pemilu yang berkualitas dapat terwujud,” katanya.

Selain itu, Iin juga mengajak masyarakat secara tegas menolak politik uang.“Kita dorong masyarakat untuk menolak politik uang yang seringkali menjadi isu sentral dalam pelaksanaan Pilkada dan Pemilu. Maka dari itu, kita imbau peserta Pilkada tidak melakukan politik uang, dan masyarakat kami minta untuk tidak terlibat dalam politik uang,” katanya. (iah)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *