google-site-verification: google09076e6a44bdb237.html Afrizal: Pupuk Subsidi di Ogan Ilir Menghilang di Saat Petani Butuh – Mediasriwijaya
HeadlineHukum&KriminalNasionalNUSANTARAOgan IlirSUMSEL

Afrizal: Pupuk Subsidi di Ogan Ilir Menghilang di Saat Petani Butuh

INDRALAYA, MEDIASRIWIJAYA –Komisi II DPRD Kabupaten Ogan Ilir (OI) meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) agar segera melakukan koordinasi kepada pihak terkait ketersediaan pupuk bersubsidi bagi para petani. Karena kebutuhan akan pupuk subsidi ini sifatnya sudah mendesak bagi para petani multikultural mulai dari petani karet, sawit, padi dan lain-lain yang tergabung ke dalam organisasi gabungan kelompok petani (Gapoktan). Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD OI Afrizal, Selasa (14/6). Dikatakan Afrizal, di saat petani akan menggunakannya, pupuk bersubsidi malah sulit diperoleh.

Keterangan foto: Ketua Komisi II DPRD OI Afrizal

Mirisnya, sudah hampir enam bulan terakhir ini pupuk bersubsidi di Kabupaten OI mengalami kelangkaan. “Sementara, untuk membeli pupuk non subsidi yang tergolong mahal harganya, mereka (para petani) tentu akan mengalami kerugian,” ujar politisi senior partai Nasdem Kabupaten OI.

Dijelaskannya, selama ini pupuk bersubsidi jenis Urea, SP36, NPK dibeli oleh petani melalui Gapoktan harganya senilai Rp. 160 ribu/zak. Sedangkan harga pupuk non subsidi senilai Rp 560 ribu/zak. “Apabila mereka petani diharuskan membeli harga pupuk yang tidak bersubsidi, tentu saja akan mengalami kerugian terhadap hasil panen pertanian yang telah mereka lakukan,” ucapnya.

Dalam kondisi terpuruk saat ini, kebutuhan akan pupuk bersubsidi bagi petani merupakan kebutuhan yang luar biasa. Jadi harus diperhatikan karena memang sudah merupakan tanggung jawab pemerintah. “Terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi disebabkan adanya kekosongan langsung dari legalitas pihak pemegang pupuk subsidi yang ada di Kabupaten OI,” ujar Afrizal seraya berharap agar pemerintah dalam hal ini Dinas terkait untuk segera melakukan koordinasi dengan tujuan mencarikan solusi mengenai masalah kelangkaan pupuk bersubsidi.(Ber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *