HeadlineNasionalNUSANTARAPalembangSUMSEL

56 Komunitas di Kota Palembang Gelar Parade dan Teaterikal di Bundaran Air Mancur Palembang

PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – 56 komunitas di Kota Palembang menggelar parade dan teaterikal di Bundaran Air Mancur Palembang, Sabtu (1/1) depan Bundaran Air Mancur Palembang. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Perang 5 Hari 5 Malam yang terjadi di Kota Palembang pada 5 Januari 1947 yang silam.
Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH Mkn , Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel H Ahmad Yusuf Wibowo, Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli, anggota DPRD kota Palembang M Hibanni, perwakilan Kodam II Sriwijaya, Perwakilan Dinas Kebudayaan Kota Palembang, tokoh masyarakat Sumsel KH Mal An Abdullah, Ketua Forwida Dr Ir Diah Kusuma Pertiwi, tokoh kebangsaan Ramlan Holdan, perwakilan Kesbangpol Sumsel dan Kesbangpol kota Palembang

Pada acara ini juga, turut hadir empat orang veteran yang pernah berjuang melawan penjajah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Keempat veteran tersebut yakni Roni Abdullah, Romli, Rupawi, dan Syarifudin Umar.

Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH Mkn mengapresiasi kegiatan tersebut dimana dalam waktu dua minggu mempersatukan 55 lebih komunitas. “Di sini yang dilihat bukan kita sendiri tapi kita bersama-sama berjuang , kita bersama-sama menegakkan NKRI, kita ketahui ada hal yang dilupakan , ada hal yang ditinggalkan, kejadian sangat bersejarah, perang lima hari lima malam tidak dilakukan di negeri ini, di tempat ini mungkin kita bukan Indonesia tapi perjuangan dari para pahlawan kita , para suhada kita ini , inilah yang menciptakan bahwa kita berada di NKRI,” katanya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada para pejuang yang telah berjuang selama ini. “Cukup sedikit yang kami berikan dengan atraksi ini , dengan gerakan komunitas ini , dengan ini kita dapat meningkatkan rasa cinta tanah air, cinta pada NKRI,” katanya,
Ke depan menurutnya bukan hanya 55 lebih komunitas yang memeriahkan kegiatan ini tapi 155 lebih komunitas akan datang.

Ketua Panitia, Vebri AL Lintani menjelaskan peringatan seperti ini sangat penting dilakukan guna memberikan pemahaman kepada masyarakat akan peristiwa penting yang terjadi di Kota Pempek ini bisa diketahui. Terutama bagi generasi muda, sangatlah penting untuk mengetahui sejarah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tersebut. Oleh sebab itu, Vebri bersama dengan rekan yang lain berinisiasi mengajak seluruh komunitas dan anak muda untuk ikut andil dalam peringatan ini. “Kemerdekaan ini tidak gratis, ada sejarah yang mengorbankan nyawa dan harta. Makanya kita ingin generasi kedepan mengetahui itu dan menumbuhkan rasa nasionalisme mereka,” katanya.
Menurutnya rangkaian acara yang digelar tahun ini semoga menjadi pemantik agar ditahun-tahun berikutnya bisa terus dilaksanakan dan lebih meriah.

Sedangkan Sejarawan Palembang, Kemas Ari Panji menilai kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi generasi yang masih hidup untuk menghormati perjuangan para pejuang terdahulu. “Sebagai bentuk kontribusi kita dalam menghormati para pejuang, nenek moyang, dan leluhur kita,” katanya.
Dikatakan oleh Kemas bahwa peringatan peristiwa tahun 1947 ini baru tahun ini dilakukan secara bersama-sama. Pada tahun sebelumnya, peringatan hanya dilakukan oleh kelompok komunitas secara sendiri-sendiri. “Kalau untuk bersama gotong royong ini baru tahun ini kita mulai, biasanya secara sendiri-sendiri, Mudah-mudahan ini menjadi pemicu agar selalu dilaksanakan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya tahu sejarah,” katanya.

Tokoh kebangsaan Ramlan Holdan mengingatkan pesan Soekarno jangan melupakan sejarah kalau ingin menjadi bangsa yang besar.“Insya Allah kata-kata ini akan menjadi pedoman, patokan kita semua terutama generasi muda, Insya Allah negara kita tetap berdaulat,” katanya.

Sementara itu di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli menilai yang hadir dari semua elemen masyarakat bersatu dengan sebuah semangat persatuan. “Tidak ada yang di bayar hari ini , justru bapak ibu sekalian yang mengeluarkan uangnya , ini karena semangat persatuan yang ada dalam diri kita, karena dengan semangat ini juga yang mengumpulkan kita hari ini sehingga tercipta acara peringatan perang lima hari lima malam ,”katanya.
Kemudian semangat berkorban, dirinya yakin perang lima hari lima malam telaah mendatah daging dalam diri semuanya dimana para pendiri bangsa ini, para pahlawan dengan semangat rela berkorban dan hari ini harus dimiliki semangat tersebut.“Saya bangga kita ada disini dengan segala macam potensi kita , dan kami mohon maaf mungkin pemerintah daerah belum maksimal dalam mensuport dan tadi kita bisik –bisik dengan Dispora kedepan kegiatan ini harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Selain itu semangat kemerdekaan harus dimiliki oleh kita semua.
Izinkan kami penerus generasi ini senantiasa bisa mengisi kemerdekaan ini dengan kebanggaan, dengan prestasi dan dengan pengorbanan yang luar biasa, hari ini saya mengajak kita semua marilah kita senantiasa setiap bidang yang kita miliki untuk mengisi kemerdekaan kita, kalau semalam ini orang tidak banyak tahu perang lima hari lima malam, maka hari ini bukti kalau anak-anak muda berjuang di kota Palembang ingin membuktikan ada yang namanya perang lima hari lima malam ini di kota Palembang dan ini Insya Allah akan menjadi sebuah sejarah dalam kehidupan kita dan kita akan tularkan semangat kemerdekaan ini kepada anak cucu kita,” katanya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel H Ahmad Yusuf Wibowo mengapresiasi kegiatan ini. “Kegiatan ini harus diteruskan, disempurnakan karena nilai-nilai kejuangan perang lima hari lima malam itu harus disampaikan kepada anak cucu kita, generasi muda yang hadir dan Insya Allah atas nama pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Insya Allah pada tahun depan akan kita laksanakan kegiatan yang sama dan akan lebih meriah dengan koordinasi semua komunitas yang ada dipersatukan kembali oleh bapak Vebri Al Lintani sebagai ketua panitia,” katanya.
Menurutnya ini merupakan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Sumsel bahwa even ini adalah even besar yang harus dilaksanakan terus menerus setara dengan bandung Lautan Api.
Sebagai informasi, peringatan Perang 5 Hari 5 Malam ini akan berlangsung hingga 5 Januari 2022 dengan beberapa agenda seperti talkshow, jalan-jalan sejarah, ziarah, dan diakhiri dengan penutupan di Taman Masjid Agung Sultan Badaruddin Palembang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *