google-site-verification: google09076e6a44bdb237.html Revitalisasi Berbasis Budaya: Herman Deru Dukung Penataan Ikon Palembang Melalui Program BKBK Gubernur – Mediasriwijaya
EkonomiHeadlineNasionalPalembangSUMSEL

Revitalisasi Berbasis Budaya: Herman Deru Dukung Penataan Ikon Palembang Melalui Program BKBK Gubernur

PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Revitalisasi Air Mancur yang menjadi Titik Nol Kota Palembang dan Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) yang didanai melalui Program Belanja Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) Gubernur Sumsel Dr. H. Herman Deru.

Disela-sela meninjau kedua lokasi tersebut pada Senin (24/11/2025), Herman Deru menyatakan, revitalisasi dua kawasan bersejarah ini bukan hanya proyek fisik, tetapi upaya memperkuat identitas budaya Palembang sebagai kota tua dengan sejarah panjang.

Saat meninjau lokasi bersama Wali Kota Palembang Ratu Dewa, Gubernur menegaskan bahwa kota besar tidak boleh meninggalkan warisan budayanya. Titik Nol dan BKB harus tampil sebagai pusat orientasi budaya, ekonomi, dan pariwisata yang layak untuk generasi saat ini maupun mendatang.

Gubernur menilai Titik Nol selama ini belum dimaksimalkan dalam menampilkan sejarah dan identitas lokal. Revitalisasi tugu air mancur modern menjadi momentum menghidupkan kembali nilai-nilai Palembang Darussalam melalui penguatan ornamen khas seperti cempaka telok dan Muhammad Bertangkup.

Ia juga mengapresiasi konsep modern yang tetap berpijak pada budaya lokal. Hal tersebut dinilai penting agar Palembang bersaing secara visual dengan kota-kota besar, namun tetap mempertahankan keunikan sejarahnya.

Menurut Herman Deru, estetika kota harus mampu mencerminkan marwah masyarakatnya. Dengan adanya wajah baru Titik Nol, ia berharap kawasan tersebut dapat menjadi pusat informasi sejarah dan ruang publik yang edukatif.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur menyoroti kondisi BKB yang dianggap stagnan selama hampir 20 tahun tanpa pembaruan signifikan. Ia menyayangkan hal tersebut mengingat BKB merupakan lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan masyarakat dan acara besar.

Herman Deru menilai revitalisasi BKB menjadi langkah strategis mengembalikan kejayaan kawasan tersebut sebagai pusat aktivitas warga. Ia menekankan pentingnya harmonisasi antara fungsi pelataran modern dengan jejak historis Kesultanan Palembang.

Wali Kota Palembang Ratu Dewa menuturkan bahwa Pemkot telah menyusun master plan yang mengintegrasikan budaya, sejarah, dan ruang publik. Salah satunya pembangunan Miniatur Rumah Sultan Mahmud Badaruddin II dari program CSR Bank Indonesia.

Miniatur tersebut akan memiliki akses langsung menuju Lawang Borotan, yang menjadi bagian dari koridor budaya BKB. Dengan demikian, BKB tidak hanya menjadi ruang publik, tetapi juga kawasan edukatif yang menunjukkan perjalanan sejarah Palembang.

Perbaikan fasilitas umum seperti toilet, jalur pedestrian, dan area publik turut menjadi prioritas. Pemkot ingin menjadikan BKB lebih ramah pengunjung, terutama wisatawan domestik maupun mancanegara.

Gubernur menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga aset budaya setelah revitalisasi selesai. Menurutnya, pelestarian budaya tidak cukup hanya melalui pembangunan fisik, tetapi juga melalui kesadaran kolektif.

Terkait permintaan pembukaan kembali Tower Jembatan Ampera, Gubernur langsung menghubungi Kepala BBPJN Sumsel dari lokasi peninjauan. Respons cepat tersebut menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat daya tarik wisata Palembang sebagai kota bersejarah yang modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *