Herman Deru : Pelabuhan Tanjung Carat Jadi Penentu Masa Depan KEK Tanjung Api-Api
BANYUASIN, MEDIASRIWIJAYA – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr. H. Herman Deru menegaskan bahwa kunci kesuksesan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api terletak pada kehadiran Pelabuhan Internasional Tanjung Carat. Hal ini disampaikannya saat meninjau langsung kawasan tersebut bersama Wakil Gubernur Sumsel H. Cik Ujang, Minggu (23/11/2025).
Kunjungan ini sekaligus menjadi evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan KEK yang digadang-gadang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumsel. Gubernur menekankan bahwa percepatan pembangunan pelabuhan harus menjadi prioritas utama agar kegiatan industri dapat berjalan optimal.
Menurut Herman Deru, pelabuhan yang terletak jauh dari kawasan industri akan mengurangi efektivitas dan nilai tambah yang diharapkan dari KEK. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak terus mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat.
“Kalau pelabuhan jauh dari KEK ini, maka manfaatnya akan kurang maksimal. Karena itu, kita bersama-sama terus berjuang agar pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat bisa segera terwujud,” ujar Herman Deru dalam kunjungan tersebut.
Ia menyebut bahwa KEK Tanjung Api-Api dirancang sebagai zona industri yang memiliki potensi ekspor tinggi. Dengan demikian, kehadiran pelabuhan modern yang berdekatan dengan kawasan industri menjadi syarat mutlak agar arus logistik dapat berjalan efisien.
Selain itu, pelabuhan berfungsi sebagai pintu ekspor berbagai komoditas, termasuk barang padat, besar, maupun cair yang diproduksi dari industri di kawasan tersebut. “Tahapannya jelas: pelabuhan harus hadir lebih dulu sebagai pendukung strategis,” tambahnya.
Usai meninjau kawasan inti KEK, Gubernur dan Wakil Gubernur melanjutkan agenda ke fasilitas pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Fasilitas ini merupakan bagian penting dalam memastikan keberlanjutan industri di KEK.
Herman Deru menyampaikan bahwa fasilitas pengelolaan limbah tersebut telah beroperasi dan mampu melayani rumah sakit maupun perusahaan yang menghasilkan limbah berbahaya. Hal ini menunjukkan kesiapan infrastruktur pendukung di sekitar kawasan.
Menurutnya, Pemprov Sumsel melalui BUMD terkait kini telah memiliki kapasitas untuk mengelola limbah B3 secara mandiri. Pengelolaan ini dilakukan sesuai ketentuan sehingga tidak lagi perlu mengirim limbah keluar daerah.
“Sekarang limbah B3 dari rumah sakit atau perusahaan tidak perlu lagi dikirim ke luar daerah. Kita sudah siap mengolahnya secara aman,” jelas Gubernur.
Dengan dukungan infrastruktur pelabuhan, kesiapan kawasan industri, serta fasilitas pendukung lingkungan, pemerintah menargetkan KEK Tanjung Api-Api dapat segera beroperasi maksimal. Kawasan ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru yang memberi manfaat besar bagi masyarakat Sumsel.
Upaya percepatan ini juga menjadi komitmen pemerintah provinsi untuk menghadirkan pusat pertumbuhan ekonomi yang modern dan berdaya saing tinggi. KEK Tanjung Api-Api diharapkan menjadi simbol transformasi ekonomi Sumsel dalam beberapa tahun ke depan.



