Bangun Sinergi Bersama, Yayasan Intan Maharani dan DPPA Palembang Konsen Penanggulangan HIV/AIDS Lewat Skema Swakelola Tipe III
Teks foto: Kepala DPPA Kota Palembang (tengah) bersama Ketua YIM saat audiensi, Rabu (5/11).
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Yayasan Intan Maharani (YIM) sebagai salah satu organisasi masyarakat sipil yang aktif dalam isu kesehatan masyarakat, khususnya HIV/AIDS, siap mendukung pemerintah dalam menjalankan program penanggulangan HIV/AIDS secara berkelanjutan. Salah satunya melalui mekanisme kontrak sosial atau Swakelola Tipe III, yang saat ini menjadi pendekatan strategis pemerintah dalam menggandeng OMS. Demikian dikatakan Ketua Yayasan Intan Maharani (YIM), Drs Syahri M.Si usai Audiensi dengan Kepala DPPA Kota Palembang dan jajaran di Kantor DPPA Palembang Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Rabu (5/11).

Menurut Syahri, dalam upaya memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sipil (OMS) dalam penanggulangan HIV/AIDS, Yayasan Intan Maharani (YIM) melakukan audiensi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kota Palembang. “Ini pertemuan tindak lanjut dari hubungan baik yang telah terjalin sejak beberapa tahun lalu. Sekitar tiga sampai empat tahun lalu, YIM sering diundang dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan Kementerian PPPA dan DPPA Kota Palembang. Dari interaksi itu, kami dan pihak DPPA saling memahami peran masing-masing, sehingga kini bisa dibangun kolaborasi yang lebih konkret,” ujar Syahri.

Menurutnya, Skema Swakelola Tipe III membuka ruang bagi OMS untuk berperan aktif dalam pembangunan, terutama di bidang riset, edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan pendampingan kelompok rentan. Melalui mekanisme ini, OMS tidak hanya berperan sebagai pelaksana teknis, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam menjawab tantangan sosial, termasuk isu HIV/AIDS. “Dengan Swakelola Tipe III, OMS tidak lagi hanya menjadi penerima hibah, tapi menjadi mitra pelaksana resmi pemerintah dengan sistem pelaporan dan akuntabilitas yang jelas,” jelas Syahri.

Syahri juga menekankan pentingnya dukungan pendanaan berkelanjutan, baik yang bersumber dari APBD maupun dari kemitraan dengan berbagai lembaga donor, agar program penanggulangan HIV/AIDS dapat berjalan efektif dan berkesinambungan. Selain itu, Syahri menyoroti peran penting media massa dalam menjaga transparansi dan keberlanjutan program. “Media berperan sebagai jembatan informasi antara pemerintah, OMS, dan masyarakat. Kami berharap media juga ikut mengawal pelaksanaan kontrak sosial agar sesuai prinsip akuntabilitas dan partisipasi publik,” katanya.


Kepala Dinas PPA Kota Palembang, Dewi Isnaini, menyambut baik langkah kolaboratif tersebut. Pihaknya memastikan meski di tengah efisiensi tapi untuk kolaborasi ini sudah disesuaikan. “Pemkot Palembang siap bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil seperti YIM. Kolaborasi ini penting untuk memperluas jangkauan edukasi dan layanan kepada masyarakat, terutama bagi kelompok berisiko tinggi,” ujarnya.

Dewi menambahkan, keterlibatan OMS dalam program-program pemerintah di bidang kesehatan dan perlindungan sosial akan semakin memperkuat fondasi kota yang inklusif dan peduli terhadap isu kesehatan masyarakat. “Dengan terbentuknya sinergi ini, penanggulangan HIV/AIDS di Palembang dapat berjalan lebih efektif, transparan, dan berorientasi pada pemberdayaan komunitas,” katanya. (saf)



