2nd Sriwijaya Economic Forum (SEF) 2025: Forum Diskusi Strategi Penguatan Investasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
PALEMBANG, MEDIASRIWIJAYA – Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan kembali mengadakan Forum Diskusi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait yaitu 2nd Sriwijaya Economic Forum (SEF) 2025 pada Selasa, 21 Oktober 2025. Forum Diskusi dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Drs. H. Edward Candra, M.H., yang menyampaikan bahwa investasi memiliki peran yang sangat vital sebagai salah satu motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi karena mampu menciptakan multiplier effect yang luas terhadap berbagai sektor. Beliau juga menyampaikan bahwa investasi dapat digunakan untuk mempercepat proses hilirisasi komoditas unggulan Provinsi Sumatera Selatan seperti batubara, kelapa sawit dan karet sehingga memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian daerah. Untuk itu Edward mengajak seluruh stakeholders, pelaku usaha, akademisi untuk bersama-sama menjadikan Sumatera Selatan sebagai “Smart Investment Province”, yaitu provinsi yang adaptif, inklusif dan tangguh menghadapi tantangan global.
Kegiatan diskusi diawali dengan pemaparan hasil kajian Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumatera Selatan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Bambang Pramono. Beliau menyampaikan bahwa kinerja investasi pada triwulan II 2025 menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan, tumbuh sebesar 5,65% (yoy) dibandingkan 2,21% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh naiknya realisasi pengadaan semen, dimulainya kembali belanja modal nonbangunan pemerintah pasca pembukaan blokir anggaran, serta proyek-proyek swasta baru di sektor kelapa sawit. Dari sisi komponen, investasi bangunan tumbuh 6,62% (yoy) dan nonbangunan membaik dengan kontraksi yang semakin terbatas sebesar 0,13% (yoy). Sejalan dengan akselerasi investasi, penjualan semen di Sumatera Selatan juga meningkat 14,46% (yoy), tercermin dari kinerja positif PT Semen Baturaja Tbk. yang mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 31% (yoy). Secara spasial, investasi di Sumatera Selatan masih didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor industri kertas, percetakan, listrik, gas, air, dan transportasi, dengan Kabupaten Ogan Ilir sebagai penyumbang PMA terbesar dan Kota Palembang untuk PMDN.

Selanjutnya, forum yang juga menjadi ajang dialog strategis tersebut mengusung tema “Strengthening Investment in South Sumatra to Enhance Economic Resilience Amid Global Headwinds”. Kegiatan ini dihadiri oleh instansi vertikal, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perbankan, akademisi, asosiasi, serta mitra strategis lainnya. Adapun narasumber yang hadir yaitu Agus Prayitno, Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya BKPM, dan Sumarjono Saragih, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumatera Selatan, yang berbagi pandangan terkait arah kebijakan investasi dan strategi penguatan daya saing daerah.
Dalam forum diskusi tersebut, berbagai pemangku kepentingan berhasil mengidentifikasi beragam tantangan yang masih dihadapi dalam mendorong arus investasi di Sumatera Selatan, mulai dari aspek infrastruktur pendukung, ketersediaan energi, kualitas sumber daya manusia, hingga kemudahan perizinan dan kepastian regulasi. Selain itu, forum juga menyoroti upaya-upaya nyata yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan sektor swasta dalam memperkuat iklim investasi yang kondusif, termasuk pengembangan kawasan industri, promosi investasi terarah, serta dukungan pembiayaan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
Lebih lanjut, forum ini juga memetakan berbagai potensi investasi baru yang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi daerah di masa mendatang, seperti sektor hilirisasi sumber daya alam, energi terbarukan, pariwisata berkelanjutan, serta ekonomi digital. Melalui sinergi kebijakan dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan momentum investasi di Sumatera Selatan dapat terus meningkat dan memberikan dampak berganda bagi perekonomian daerah.

Harapannya, seluruh peserta yang hadir dalam 2nd Sriwijaya Economic Forum (SEF) 2025 dapat memperkuat komitmen dan semangat kolaboratif dalam mendorong percepatan investasi produktif di daerah. Upaya tersebut diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada tahun 2029 serta menjadikan Sumatera Selatan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan (LPP Sumsel) yang dipresentasikan dalam 2nd SEF dapat diakses pada website Bank Indonesia di www.bi.go.id. (*)



